main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. national

Transformasi Sistem Kesehatan di NTT Jadi Program Prioritas Pemerintah

 

JAKARTA, investortrust.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan komitmennya untuk mempercepat transformasi sistem kesehatan di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan fokus pada peningkatan akses dan mutu layanan kesehatan dasar dan lanjutan.

 

Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha menekankan bahwa transformasi kesehatan bukan sekadar pembangunan infrastruktur, melainkan upaya menciptakan sistem yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.

 

“Dalam Rencana Induk Bidang Kesehatan 2025–2029, kita menempatkan ‘Kesehatan untuk Semua’ sebagai sasaran utama pembangunan menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Kunta dilansir dari laman resmi Kemenkes, Minggu (8/6/2025).

 

Kunta menjelaskan, Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK) memiliki enam sasaran strategis, yakni peningkatan gizi masyarakat, pengendalian penyakit, penguatan ketahanan kesehatan, layanan kesehatan yang adil, tata kelola yang efektif, serta teknologi kesehatan yang maju.

 

NTT menjadi salah satu wilayah prioritas. Strategi pembangunan kesehatan di provinsi ini meliputi peningkatan kualitas dan akses layanan kesehatan, eliminasi penyakit tropis seperti kusta dan rabies, percepatan penurunan stunting dan perbaikan gizi, serta penguatan SDM kesehatan dan peningkatan kesejahteraan tenaga medis.

 

Baca Juga

UMKM NTT 'Level Up', Bangun Karya Cetak Pelaku Usaha Siap ke Pasar Global

 

Namun, Kunta mencatat bahwa realisasi dana non fisik kesehatan di NTT masih rendah, yaitu sekitar 59,7%. Hal ini menjadi perhatian bersama agar manfaat program kesehatan benar-benar dirasakan masyarakat.

 

Dukungan pendanaan dari program Indonesia Health System Strengthening (IHSS) sebesar Rp 63,5 triliun diharapkan memperkuat layanan primer, rujukan, dan laboratorium di seluruh Indonesia, termasuk NTT. Tiga program utama SOPHI, SHIHREN, dan InPULS—akan diimplementasikan secara bertahap hingga 2029.

 

Presiden RI juga telah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2025, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk mempercepat peningkatan layanan kesehatan.

 

“Keberhasilan transformasi kesehatan sangat bergantung pada sinergi lintas sektor, dari pusat hingga daerah. Pemerintah daerah harus memastikan indikator RIBK masuk ke dalam RPJMD dan Renstra Organisasi Perangkat Daerah,” tambah Kunta.

 

Sementara itu, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena menyambut baik arahan ini dan menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam membangun sistem kesehatan yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan.

 

“Forum ini adalah ruang kolaborasi strategis untuk memperkuat arah pembangunan kesehatan yang tidak bisa disamakan dengan Jakarta. Di NTT, pendekatannya harus variatif, kontekstual, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” ungkap Emanuel.

 

Baca Juga

Kemenkes Dorong Swasta Ikut Sukseskan Transformasi Kesehatan Hingga Program Quick Win

 

Lebih lanjut, Emanuel juga menyoroti pentingnya pendekatan berbasis komunitas untuk menjangkau layanan kesehatan hingga ke pelosok. Ia mendorong agar di setiap rumah ada anggota keluarga yang bisa menjadi perpanjangan tangan tenaga kesehatan, seperti dalam memantau kondisi ibu hamil atau menyusui.

 

“Visi kami jelas, sehat dulu, baru bisa cerdas, maju, dan sejahtera. Sehat adalah fondasi utama pembangunan berkelanjutan di NTT,” tegasnya.

 

Di sisi lain, Emanuel juga mengingatkan pentingnya harmonisasi program dan penganggaran antara pusat dan daerah agar manfaatnya benar-benar dirasakan hingga tingkat desa.

 

“Forum ini jadi ruang evaluasi bersama. Kita bahas program yang berjalan, kendala anggaran, dan menyiapkan rencana untuk 2026. Kita ingin program pusat tidak hanya sampai di provinsi, tapi benar-benar bisa menjangkau desa-desa di NTT,” tuturnya.

 

Dalam kesempatan ini, Emanuel pun mengajak semua pihak membangun ekosistem kesehatan yang kuat dari tingkat desa hingga pusat.

 

“Ayo bangun ekosistem yang tangguh dari desa sampai ke pusat. Kita pastikan sinergi antara kabupaten/kota, provinsi, dan pusat bisa kita kerjakan dengan baik. Tuhan menolong kita dalam menangani stunting, kematian ibu dan anak, dan penyakit-penyakit menular berbahaya lainnya,” pungkasnya.

 

BERITA TERKAIT

  • Transformasi Sistem Kesehatan di NTT Jadi Program Prioritas Pemerintah

    08/06/2025, 03.49 WIB
  • APPA NTT Desak Proses Peradilan bagi Pelaku Kekerasan Seksual Anak di NTT

    20/05/2025, 07.52 WIB
  • Dana Rp 446 Triliun APBN Mengalir Deras untuk 11 Program Prioritas Prabowo

    04/06/2025, 03.55 WIB
  • Sambut Baik SEOJK Asuransi Kesehatan, AAJI: Ini Peluang untuk Bangun Sistem yang Lebih Adil dan Efisien

    05/06/2025, 02.21 WIB
  • Pemerintah Kita Tak Kekurangan Narasi, Melainkan Prioritas yang Produktif

    02/06/2025, 15.41 WIB

ARTIKEL POPULER

  • Ecentio Tumbler Navy Selling
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATEDssss