AHY: Kebijakan Harus Disesuaikan dengan Perkembangan Teknologi
BEKASI, investortrust.id - Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut pengembangan pusat data sudah menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat. Untuk itu, perlu kebijakan dan strategi yang baru untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.
“Kita harus beradaptasi pada realitas baru. Kita juga harus memiliki policy dan strategi yang tepat, tidak boleh tertinggal terlalu jauh karena kemajuan (teknologi) itu akan terus terjadi,” kata AHY saat menghadiri acara peluncuran pusat data JK6 milik DCI Indonesia di kawasan industri MM2100, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/6/2025).
Menurut AHY, semua pemangku kepentingan perlu melakukan pendekatan yang inovatif, alih-alih konservatif atau business as usual. Dia mengapresiasi langkah PT DCI Indonesia, Tbk., yang dinilainya visioner dengan mengembangkan pusat data dan menjadi pemain pusat data di Tanah Air saat ini.
AHY mengaku bangga dengan capaian DCI Indonesia yang kini memiliki pusat data dengan kapasitas total sebesar 119 megawatt. Kapasitas ini diharapkan terus bertambah dengan disertai muatan sumber daya manusia (SDM) lokal yang mumpuni.
“Saya rasa ini yang harus kita dukung bersama-sama karena bukankah kemandirian digital yang akan kita tuju? Jadi selain kemandirian di bidang pangan, energi, air bersih, tapi juga kemandirian digital,” ujar dia.
Baca Juga
Menkomdigi: Pusat Data DCI Indonesia (DCII) seperti Sriwijaya dan Majapahit Bangun Peradaban
AHY menjelaskan potensi besar Indonesia untuk bertransformasi dalam kemandirian digital. AHY yang sempat berkunjung ke markas NVIDIA di Silicon Valley, California, Amerika Serikat (AS), mengaku mendapatkan pengakuan yang menyebut Indonesia sebagai salah satu pemain besar dalam pengembangan AI.
“Mereka (NVIDIA) mengatakan Indonesia akan menjadi salah satu yang terbesar dan menentukan, kalau dari 280 juta orang, 220 jutanya adalah pengguna dan bukan hanya menggunakan internet tapi juga sangat aktif,” ujar dia.
Jumlah pengguna internet aktif itu akan menjadi modal besar bagi Indonesia, kata AHY. Meski demikian, AHY mengingatkan agar suplai dari kebutuhan energi untuk pusat data juga diarahkan ke energi baru terbarukan (EBT). Dia juga mengingatkan pentingnya daur ulang komponen yang dibutuhkan untuk menunjang operasional pusat data.
“Misalnya dibutuhkan air (untuk pendingin server) kita tidak boleh mengambil kebutuhan air masyarakat setempat,” jelas dia.
Selain itu, AHY berharap DCI Indonesia juga dapat terus memastikan keamanan dan privasi data pengguna. “Selain membangun kapasitas yang semakin besar, kita pastikan keamanan dan privasi data pengguna tidak dikorbankan,” kata dia.

