main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. macro

Ketua Umum Asprindo: Pemerintah Harus Evaluasi Kebijakan Fiskal

JAKARTA, investortrust.id - Strategi kebijakan pengelolaan ekonomi pemerintah yang berfokus pada kebijakan fiskal dengan memotong anggaran unit kerja kementerian dan mengejar pendapatan pajak, dinilai Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) Jose Rizal kurang tepat. 

 

“Kebijakan ini mungkin memang memberi sedikit tambahan keleluasaan ruang fiskal dan mengatasi defisit anggaran. Tapi pemerintah lupa bahwa kebijakan ini memiliki dampak multiplier,” ujar Jose dalam keterangan pers, Minggu (11/5/2025). 

 

Menurutnya, dengan pemangkasan anggaran kementerian, belanja pemerintah yang selama ini banyak menghidupi industri perhotelan, industri makanan dan industri pendukung lainnya, menjadi kolaps. “Kinerja ASN pun saya kira akan menurun. Bagaimana mereka menjalankan program, jika tidak tersedia anggaran?," tambahnya.

 

Jose menilai, kebijakan fiskal pemerintah saat ini menjadi kontributor terjadinya perlambatan ekonomi. Pemerintah, menurut ia, harusnya mendahulukan reformasi struktural. “Kalau ini kan kita melihat ada anomali. Di satu sisi, presiden membuat kabinet menjadi lebih gemuk, tapi di sisi lain anggaran dipotong. Saya bukan ekonom, tapi di pikiran saya logika ini tidak nyambung," kata Jose.

 

Baca Juga

Jose Rizal Kembali Pimpin Asprindo

 

Jose berpendapat seharusnya pemerintah lebih fokus pada reformasi birokrasi. Bagaimana misalnya mengurangi kebocoran anggaran, lalu mengefektifkan penggunaan anggaran. Kemudian meningkatkan transparansi dan akuntabilitas termasuk memperbaiki tata kelola lembaga pemerintah, hingga bagaimana mencegah korupsi. Pemerintah juga perlu mengupayakan restrukturisasi utang. 

 

“Jadi bukan malah memotong anggaran. Atau kalaupun ada pemotongan, ya tetap realistis dengan menyisir mata anggaran yang benar-benar dianggap tidak atau kurang efektif,” pungkasnya.

 

https://cloudinary-a.akamaihd.net/dzvyafhg1/image/upload/v1746970077/investortrust-bucket/images/1746970085132.png
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) Jose Rizal. Foto: Istimewa 


Daya Lenting UMKM

 

Jose mengingatkan bahwa dalam setiap kejadian perlambatan ekonomi hingga terjadinya krisis, pemerintah dinilainya tidak belajar dari masa lalu. “Setiap krisis, ekonomi kita terselamatkan oleh UMKM. Perusahaan besar banyak yang gulung tikar, PHK besar-besaran terjadi. Tapi UMKM tetap resilience, mereka punya kemampuan untuk beradaptasi dalam situasi sulit dan tetap bisa bertahan terhadap gempuran berbagai kesulitan," jelasnya.

 

Sayangnya, menurut Jose, dalam situasi normal, pemerintah seakan-akan melupakan jasa-jasa UMKM. “Insentif pemerintah terhadap UMKM, insentif setengah hati. Pemerintah tidak punya program signifikan untuk mendorong UMKM naik kelas. Pemerintah misalnya, sering punya program kredit perbankan untuk UMKM. Tapi di sisi lain, lembaga keuangan punya persyaratan yang sulit dipenuhi oleh pelaku UMKM. Gelontoran kredit kita terbesar tetap pada usaha skala besar. Jadi bagaimana UMKM bisa maju dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas?," ucap ia.

 

Baca Juga

LinkUMKM BRI Bikin Pengusaha Minuman Ini Naik Kelas

 

Karena itu, dalam situasi sulit seperti sekarang, Jose menyarankan pemerintah untuk kembali meninjau kebijakan-kebijakan di bidang ekonomi.  “Sistem jaring pengaman sosial juga harus diperkuat. Bansos boleh-boleh saja. Tapi insentif ke UMKM jauh lebih bagus. Di Asprindo, kami merancang Kampung Industri dengan ikhtiar memberikan kail, bukan memberikan ikan," kata Jose.

 

Jose juga menghimbau agar pemerintah memperkuat sinergi antara pemerintah dengan swasta. Terutama dalam upaya peningkatan kompetensi SDM.  “Di luar semua itu, ya kembali mengevaluasi semua kebijakan ekonomi, termasuk kebijakan moneter, bagaimana mencegah inflasi agar kita tidak terperosok lebih dalam. Jika pemerintah tetap mempertahankan kebijakan seperti sekarang, saya kira mustahil mengejar pertumbuhan ekonomi 8%,” pungkasnya.

 

https://cloudinary-a.akamaihd.net/dzvyafhg1/image/upload/v1737878403/investortrust-bucket/images/1737878402980.jpg
Ketua Umum Asprindo Jose Rizal usai membuka acara sosialisasi kembali tentang Kampung Industri ke pengurus DPP, DPW, dan anggota Asprindo melalui zoom meeting (25/1/2025)). Foto: Dokumentasi pribadi. 

ARTIKEL POPULER

      BERITA TERKAIT

      • Ketua Umum Asprindo: Pemerintah Harus Evaluasi Kebijakan Fiskal

        11/05/2025, 13.15 WIB
      • Komisi II DPR RI Evaluasi Kemandirian Fiskal Daerah dan Kinerja BUMD 

        28/04/2025, 15.39 WIB
      • Ini Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal 2026, Pertumbuhan Ekonomi Naik 5,2-5,8%

        20/05/2025, 05.07 WIB
      • Kunjungi AS, Ketua Umum Kadin Indonesia Akan Cari Mitra Bisnis Potensial

        25/04/2025, 10.44 WIB
      • Ketua Umum SOKSI: Tidak Boleh Ada Lagi Munas Golkar di Tengah Jalan

        21/05/2025, 00.18 WIB