main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. national

Ini Lho, Alasan Pemerintah Perlunya Sejarah Ditulis Ulang



JAKARTA, Investortrust.id -- Pemerintah berencana menulis ulang sejarah Indonesia. Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan salah satu alasan sejarah perlu ditulis ulang yakni untuk menghapuskan bias kolonial.

"Pertama adalah menghapus bias kolonial dan menegaskan perspektif Indonesiasentris. Apalagi sekarang ini kita 80 tahun Indonesia merdeka, sudah saya kira waktunya kita memberikan satu pembebasan total dari bias kolonial ini dan menegaskan perspektif Indonesia sentris," kata Fadli ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (26/5/2025).

Selain itu sejarah Indonesia perlu ditulis kembali untuk menjawab tantangan kekinian dan globalisasi, serta  untuk membentuk identitas nasional yang kuat.
Kemudian penulisan ulang sejarah diperlukan untuk menegaskan otonomi sejarah. Menurut Fadli penulisan ulang sejarah juga penting untuk memberikan relevansi untuk generasi muda. Lalu, memperkuat identitas ke-Indonesiaan.

"Dan reinventing Indonesian identity," ujarnya.
 

Baca Juga

Ketua MPR Anggap Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Sebagai Hal Baik


Fadli menyebut penulisan terkait sejarah sejak telah lama dilakukan. Penulisan sejarah terakhir ditulis 25 tahun lau.
 
"Lebih lagi karena kita terakhir menulis sejarah itu ya hingga 25 tahun yang lalu dan belum pernah ada lagi penulisan," tutur Fadli.
 
Politikus Partai Gerindra itu menyebut banyak generasi muda yang belum memahami sejarah. Dirinya mencontohkan bahwa ada yang menganggap Soekarno-Hatta merupakan satu nama. Dirinya juga menemukan bahwa Soetta atau singkatan dari Soekarno-Hatta merupakan satu nama.

"Bahkan ada 1-2 case, mungkin bisa diteliti juga beberapa case, mungkin mereka tidak tahu lagi, antara Soekarno-Hatta, karena mungkin penyebutan dikiranya Soekarno-Hatta itu satu nama. Malah sekarang disingkat Soetta, dikira Soetta itu nama baru lagi. Itu sebagai contoh saja bagaimana di era globalisasi yang informasi ini sangat masif, kalau kita tidak menuliskan sejarah ini mungkin akan kesulitan," kata Fadli saat rapat kerja (raker) di Komisi X DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 26 Mei 2025.

Dia memastikan penulisan ulang sejarah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Pada Pasal 32 ayat 1 disebutkan bahwa negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. 

ARTIKEL POPULER

      BERITA TERKAIT

      • Ini Lho, Alasan Pemerintah Perlunya Sejarah Ditulis Ulang

        26/05/2025, 15.19 WIB
      • Terungkap! Ini Alasan Pemerintah Tulis Ulang Sejarah

        06/06/2025, 11.16 WIB
      • Rencana Pemerintah Tulis Ulang Sejarah Indonesia, Puan: Jangan Ada Pengaburan

        21/05/2025, 00.40 WIB
      • Ini Lho Penyebab Lambatnya Transmisi Penurunan BI Rate ke Suku Bunga Deposito dan Kredit

        03/06/2025, 03.35 WIB
      • Djarot PDIP Soroti Wacana Penulisan Ulang Sejarah: Jangan Ditutup-tutupi!

        01/06/2025, 05.48 WIB