Intip Target Harga Siloam (SILO), Potensi Cuan bisa Segini
JAKARTA, investortrust.id – Saham PT Siloam Hospitals Tbk (SILO) tetap dipertahankan rekomendasi beli dengan target harga tinggi, meskipun realisasi kinerja keuangan kuartal I-2025 berada di bawah target consensus analis. Potensi cuan bisa hingga 55%.
Siloam (SILO) membukukan peningkatan laba bersih dari Rp 25,26 miliar menjadi Rp 255,80 miliar pada kuartal I-2025. Sedangkan pendapatan bersih naik tipis dari Rp 2,34 triliun menjadi Rp 2,35 triliun.
Baca Juga
Siloam Hospitals Lippo Village Perkenalkan Layanan Operasi Jantung Bawaan
Analis BRI Danareksa Sekuritas Ismail Fakhri Suweleh & Wlastita Sofi mengatakan, secara umum kinerja keuangan kuartal I-2025 relative lemah dipicu efek libur panjang dan kenaikan beban gaji. Raihan laba tersebut setara dengan 21% dari target BRI Danareksa Sekuritas mencapai Rp 1,16 triliun dan 18% dari consensus analis Rp 1,36 triliun.

Siloam (SILO) mencatatkan penurunan volume pasien yang berkunjung ke rumah sakit akibat libur panjang hari raya dan hampir tidak ada musim penyakit. Jumlah pasien rawat inap mencapai 75.259 orang, hari rawat inap mencapai 233.109 hari, dan volume rawat jalan mencapai 1.05 juta pasien. Tingkat okupansi turun dari 69,8% menjadi 62,4%.
Melihat performa tersebut, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham SILO dengan target harga Rp 3.000. Dengan harga penutupan saham SILO pekan ini Rp 2.380, terbuka penguatan harga hingga 26%.
Baca Juga
BPJS Kesehatan Keluarkan Rp 1.087 T Sepanjang 1 Dekade JKN, Ini Penyakit Paling 'Menguras' Anggaran
Begitu juga dengan Mandiri Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham SILO dengan target harga Rp 3.700, meskipun realisasi laba bersih kuartal I-2025 di bawah ekspektasi Mandiri Sekuritas dan consensus analis.
Analis Mandiri Sekurigas Jennifer Audrey Harjono dan Inggrid Gadoprastowo mengatakan, kinerja keuangan SILO kuartal I di bawah ekspektasi Mandiri Sekuritas dan consensus analis dipicu jumlah hari libur yang panjang, tidak ada penyakit musiman, dan kenaikan biaya.

