Pengendali Agresif Tambah Saham, Indopora (IDPR) ternyata Rancang Ekspansi Ini
JAKARTA, investortrust.id– PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR) atau Indopora akan merambah bisnis jasa konstruksi khusus lainnya, yaitu jasa konstruksi pada area pertambangan mineral, minyak bumi, gas alam, maupun panas bumi. Adapun Manuel Djunako selaku pengendali terpantau rajin tambah saham IDPR sepanjang 2025 berjalan ini.
Manajemen IDPR dalam penjelasan resminya di Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan bahwa rencana tersebut mendorong perseroan berencana menambah segmen bisnisnya ke aktiviatas penunjang pertambangan migas, aktivitas penunjang pertambangan dan penggalian lainnya, dan pengusahaan tenaga panas bumi.
Baca Juga
Trump Gandakan Tarif Baja Jadi 50%, Investor Tunggu Kelanjutan Merger US Steel-Nippon
Terkait kinerja keuangan, Indopora (IDPR) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih menjadi Rp 288,83 miliar hingga kuartal I-2025, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 259,24 miliar. Sebaliknya laba usaha turun dari Rp 14,75 miliar menjadi Rp 13,35 miliar.

Manuel Djunako
Perseroan mencatatkan peningkatan laba bersih tahun berjalan dari Rp 825,42 juta menjadi Rp 1,27 miliar. Kenaikan tersebut didukung penurunan beban keuangan dari Rp 13,62 miliar menjadi Rp 11,32 miliar.
Indopora (IDPR) adalah perusahaan konstruksi spesialisasi pengerjaan pondasi yang dikendalikan Manuel Djunako dengan kepemilikan 85,74% saham. Sisanya dikuasai Hanah Tandean sebanyak 1,70%, Febyan mencapai 2,49%, dan sisanya investor public.
Baca Juga
AS Batasi Ekspor Chip, China Balas Kritik Trump: Ini Perang Teknologi
Sedangkan berdasarkan data Manuel Djunako selaku pengendali sekaligus komisaris utama Indopora terpantau kerap membeli saham IDPR dari pasar. Pembelian sebanyak 50 ribu saham dilakukan pada 9 Mei dengan harga pelaksanaan Rp 186 per saham. Dirinya juga kembali membeli sebanyak 82.900 saham IDPR dengan harga pelaksanaan Rp 183 per saham pada 21 Mei.
Sepanjang 2025 berjalan, Manuel Djunako telah menambah kepemilikan saham di Indopora (IDPR) sebanyak 2,38 juta saham dari semula 85,62% pada akhir tahun 2024 menjadi 85,74% saham pada akhir April 2025.

