Tiga Saham Dipimpin NICL Melesat lebih dari 200%, Berikut Daftar Top 10 Saham Tercuan Mei 2025
JAKARTA, investortrust.id – Sebanyak tiga saham berhasil mencatatkan penguatan harga lebih dari 200% pada perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang Mei 2025. Lompatan harga tersebut sejalan dengan kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebanyak 6,04% dan pembelian bersih (net buy) saham oleh investor asing Rp 5,53 triliun.
Berdasarkan data, saham tercuan dengan kenaikan tertinggi sepanjang bulan Mei 2025 terdiri atas saham PT PAM Mineral Tbk (NICL) melesat 260,54% menjadi Rp 1.405, PT Informasi Tenologi Indonesia Tbk (JATI) naik 260% menjadi Rp 162, PT Wahana Interfood Nusanatara Tbk (COCO) naik sebanyak 237,14% menjadi Rp 236.
Baca Juga
Jelang RUPS Pembagian Dividen, Tower Bersama (TBIG) Umumkan Lonjakan Laba Kuartal I-2025
Lompatan juga melanda saham PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) naik 150,82% menjadi Rp 124, PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) melambung 124% menjadi Rp 118, PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) menguat 121,77% menjadi Rp 326, dan PT Indo Straits Tbk (PTIS) naik sebanyak 107,21% menjadi Rp 390.

Kenaikan harga pesat juga melanda saham PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) melesat 106,34% menjadi Rp 1.340, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) naik 88,89% menjadi Rp 137, dan PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) naik 81,36% menjadi Rp 232.
Terkait IHSG bulan Mei 2025, BEI mencatatkan kenaikan sebanyak 6,04% dari 6.766 menjadi 7.175. Penguatan ini tercatat rekor tertinggi bulanan indeks tahun ini. Penguatan IHSG sepanjang Mei tertinggi dibandingkan dengan bulan Januari 2025 hanya naik tipis 0,41% dari 7.079 menjadi 7.109, Ferbuari dengan penurunan dahsyat sebanyak 11,80% dari 7.109 menjadi 6.270, Maret 2025 kembali rebound 3,83% dari 6.270 menjadi 6.510, dan April 2025 terjadi penguatan 3,93% dari 6.510 menjadi 6.766.
Baca Juga
Sedangkan dibandingkan dengan bursa saham Asean, kinerja IHSG BEI tercatat terbaik ketiga dengan penguatan sebanyak 1,35% year to date (ytd). Tertinggi ditorehkan bursa saham Vietnam dengan kenaikan 5,77% dan bursa saham Singapura dengan penguatan 3,28%.
Terburuk dicatatkan bursa saham Thailand dengan penurunan indeks sahamnya mencapai 17,10% ytd, indeks bursa saham Malaysia anjlok 7,24% ytd, dan indeks bursa saham Filipina turun 1,58% hingga Mei 2025.

Selain catatan tersebut, BEI mencatatkan pembelian bersih (net buy) saham bulanan tertinggi pada Mei 2025 mencapai Rp 5,53 triliun. Angka tersebut membalikkan posisi net sell saham oleh investor pada Januari 2025 senilai Rp 3,70 triliun, Februari 2025 mencapai Rp 18,19 triliun, Maret 2025 dengan net sell Rp 8,02 triliun, dan net sell saham April 2025 sebanyak 20,79 triliun.
Sedangkan lima saham dengan net buy tebesar sepanajang Mei 2025 melanda saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 3,96 triliun, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 2,59 triliun, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 2,34 triliun, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp 923,51 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 760,80 miliar.


