Berikut Daftar 10 Saham Tercuan Sepekan, Dipimpin FITT dan PGEO Masuk
JAKARTA, investortrust.id – Di tengah lompatan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan ini mencapai 4,01% menjadi 7.106, sebanyak 10 saham ini yang paling cuan berkat penguatan harga tinggi. Rentang kenaikan harganya mulai dari 23,08% hingga tertinggi 67,95%.
Penguatan tertinggi dicatatkan saham PT Hotel Fitria International Tbk (FITT) sebanyak 67,95% dari Rp 156 menjadi Rp 262 pekan ini. Sedangkan saham satu saham LQ45 yang masuk dalam daftar cuan tertinggi pekan ini ditorehkan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dengan kenaikan 34,39% dari Rp 945 menjadi Rp 1.270.
Baca Juga
IHSG Cetak Pekan Terbaik di 2025, Sejumlah Rekor Ini Dicapai
Kenaikan selanjutnya dicatatkan saham PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk (AKSI) melesat 47,09% menjadi Rp 278, saham PT Sunson Textile Manufacture Tbk (SSTM) menguat 41,82% menjadi Rp 234, saham PT Wahana Intefood Nusantara Tbk (COCO) menguat 38,57% menjadi Rp 97, dan saham PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) naik sebanyak 38% menjadi Rp 69.
Penguatan selanjutnya ditorehkan saham BBSS sebanyak 35% menjadi Rp 270, TGUK naik sebanyak 33,33% menjadi Rp 104, SMGA menguat 25,76% menjadi Rp 83, dan terakhir LMPI melesat 23,08% menjadi Rp 160. Sebaliknya saham dengan penurunan paling dalam dicatatkan saham DKHH, KBLV, NAIK, BCAP, dan SKBM.

Terkait kinerja IHSG pekan ini, data BEI mencatat penguatan sebanyak 4,01% dari level penutupan akhir pekan lalu 6.832 ke level tertinggi baru terhitung sejak awal Februari menjadi 7.106. Kapitalisasi pasar (market cap) bursa juga bertambah Rp 453 triliun atu 3,82% menjadi Rp 12.318 triliun.
Investor asing agresif memborong saham dengan torehan net buy senilai Rp 5,05 triliun, berbanding terbalik dari pekan sebelumnya dengan net sell saham mencapai Rp 3,26 triiliun. Sebanyak 93,26% net buy dikontribusikan 4 saham KBMI IV, yaitu BBRI, BMRI, BBCA, dan BBNI.
Baca Juga
Ekspektasi Inflasi AS Melonjak di Tengah Ketidakpastian Tarif
Aksi agresif beli saham tersebut menjadikan, posisi investor asing Mei (1-16) berjalan telah mencatatkan net buy senilai Rp 1,92 triliun. Posisi tersebut berbanding terbalik dengan empat bulan sebelumnya, yaitu April 2025 net sell Rp 20,79 triliun, Maret 2025 net sell saham Rp 8,02 triliun, Februari 2025 net sell saham Rp 18,19 triliun, dan Januari 2025 net sell sebanyak Rp 3,70 triliun
Penyumbang utama penguatan indeks pekan ini datang dari kenaikan saham BBRI sebanyak 10,68%, BMRI mencapai 14,78%, BREN sebanyak 11,25%, BBCA mencapai 3,33%, TLKM sebanyak 5,38%, dan TPIA mencapai 8,21%.
Penguatan indeks pekan ini juga didukung kenaikan penguatan sebanyak 506 saham. Sisanya hanya 229 saham bergerak stagnan dan sebanyak 125 saham yang mengalami penurunan. Penguatan tersebut juga didominasi emiten kapitalisasi pasar besar.


