Saham AADI dan FTSE akan Masuk Perhitungan FTSE Index, Bagaimana Kinerja Keuangan dan Sahamnya?
JAKARTA, investortrust.id – FTSE Russel mengumumkan review kuartalan FTSE Global Equity Index Series periode Juni 2025. Dua saham dari bursa saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dan PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) resmi masuk.
FTSE dalam pengumuman resminya pada 23 Mei 2025 mengungakap bahwa hasil review tersebut bakal berlaku efektif per 23 Juni 2025, yaitu saham AADI masuk dalam FTSE Global Equity Indeks kategori small cap. Sedangkan DAAZ masuk dalam kategori micro cap.
Baca Juga
Lalu, bagaimana kinerja keuangan kedua saham tersebut? AADI merupakan emiten yang dikendalikan PT Adaro Strategic dan Garibaldi Thohir dengan kepemilikan masing-masing 41,09% dan 5,83% saham. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) juga bertindak sebgai affiliasi dengan kepemilikan 15,37% saham.
Dari Sisi kinerja keuangan, AADI membukukan pendapaan usaha senilai US$ 1,16 miliar hingga akhir kuartal I-2025, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya US$ 1,31 miliar. Laba usaha juga turun dari US$ 350,04 juta menjadi US$ 288,76 juta.
Sedangkan laba periode berjalan mencapai US$ 222,88 juta, dibandingkan kuartal I-2024 mencapai US$ 311,56 juta. Sedangkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$ 195,99 juta, dibandingkan kuartal I-2024 US$ 276,79 juta.
Terkait pergerakan harga, saham AADI yang mencatatkan saham di BEI pada 5 Desember 2024 ini telah mengalami penguatan harga dari level harga perdana Rp 5.550 menjadi Rp 7.200 hingga penutupan bursa pekan ini. Bahkan, AADI sempat menyentuh level tertingginya Rp 11.375.
Baca Juga
Emiten Baru Daaz Bara Lestari (DAAZ) Optimistis Kejar Pertumbuhan 20% Tahun Ini
Sedangkan DAAZ merupakan emiten yang menggelar listing perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 November 2024. Harga saham perdana dicatatkan di level Rp 880. Dengan demikian telah terjadi lompatan harga sejak listing perdana hingga pekan ini dari Rp 880 menjadi Rp 4.190, sehingga kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 8,36 triliun.
DAAZ merupakan emiten yang dikendalikan sejumlah pihak, seperti Erwin Sutanti sebanyak 12,75% yang bertindak sebagai pengendali. Sedangkan pemegang terbanyak saham ini adalah PT Daaz Nusantara mencapai 42,48%. Sisanya dikuasai Irawan Sastrotanojo sebanyak 12,75%, Zainal Abidinsyah sebanyak 17%, dan public 15%.
Terkait kinerja keuangan DAAZ membukukan lompatan pendapatan dari Rp 1,93 triliun menjadi Rp 3,07 triliun hingga kuartal I-2025. Laba bersih tahun berjalan juga melambung dari RP 91,27 miliar menjadi Rp 133,83 miliar.

