main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. market

RUPST PT Adaro Andalan Indonesia Tbk  (AADI) Setujui Laporan Keuangan dan  'Buyback' Saham, serta Realisasi Penggunaan Dana IPO

 

JAKARTA, Investortrust.id  – PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (BEI: AADI), perusahaan energi yang terintegrasi dan berbasis batu bara termal, logistik, pertanahan, investasi, serta ketenagalistrikan, hari ini Kamis (22/5/2025) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2024 di Jakarta.

 

RUPST  dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam rapat ini, para pemegang saham menyetujui sejumlah agenda penting, antara lain:

- Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku 2024, termasuk laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris selama tahun berjalan.

- Para pemegang saham dalam RUPST juga menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2024.

- Persetujuan atas Rencana Pembelian Kembali Saham (Buyback) yang dikeluarkan oleh Perseroan, sejalan dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 29 Tahun 2023 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka. Buyback ini merupakan bagian dari langkah strategis Perseroan dalam mengoptimalkan struktur permodalan serta memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.

- Penyampaian Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO), yang menunjukkan komitmen Perseroan dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas terhadap penggunaan dana publik.

 

Dalam pelaksanaan RUPST dipaparkan,  kinerja perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024,  perseroan mencatatkan kinerja yang baik pada sisi operasional sebagaimana tercermin pada peningkatan produktivitas dengan total produksi batubara yang mencapai 65,82 juta ton. Perseroan juga mencapai total penjualan 68,06 juta ton yang melebihi target penjualan tahun 2024.

 

Di sisi kinerja keuangan perseroan mencatat penurunan laba inti sehingga mencapai US$ 1,04 miliar  pada tahun 2024 yang terjadi karena penurunan pada harga jual rata-rata (ASP) sebagai efek penurunan harga batubara global.

 

“Karakteristik industri batu bara yang bersiklus dengan pergerakan harga yang fluktuatif merupakan sesuatu yang di luar kendali kami. Oleh karena itu kami berfokus pada produktivitas dan efisiensi operasional dan biaya. Perseroan juga telah mengalami pasang surut industri ini dalam perjalanan operasinya dan membuktikan resiliensi dengan tetap mencapai profitabilitas yang baik,” demikian direksi perseroan dalam paparannya.

 

Sebagai penjelasan, pada tahun 2024 pendapatan usaha perseroan turun dibandingkan tahun sebelumnya menjadi US$ 5,32 miliar. Sementara EBITDA operasional tercatat sebesar US$ 1,32 miliar, sedangkan laba inti mencapai US$ 1,04 miliar, sehingga margin EBITDA operasional tetap sehat di angka 25%. 

 

Baca Juga

Dividen Adaro Andalan (AADI) Disepakati US$ 2,2 Miliar, Sudah Dibagi Sebagai Interim

 

Perseroan juga mencatat posisi keuangan yang baik pada akhir tahun 2024 dengan saldo kas US$ 1,5 miliar, dimana sebesar US$ 90 juta  merupakan jumlah kas bersih.

 

“Pada tahun yang sama perseroan meningkatkan belanja modal sebesar 36% dari tahun sebelumnya hingga mencapai US$ 370 juta. Belanja modal tersebut terutama digunakan untuk pembelian tongkang dan sarana pendukung di rantai pasok perseroan serta investasi pada PT Kaltara Power Indonesia,” seperti disampaikan direksi.

 

Penggunaan Laba Bersih 2024

Berikutnya perihal penggunaan laba bersih perseroan di tahun 2024, seperti disampaikan Direktur Utama selaku Direktur Utama, berdasarkan laporan keuangan konsolidasian perseroan untuk tahun buku 2024,  perseroan telah berhasil membukukan laba bersih untuk tahun 2024 sebesar US$ 1,326 miliar, di mana dari laba bersih tersebut yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan adalah sebesar US$ 1,210 miliar.

 

 

Selanjutnya pemegang saham telah menyetujui penetapan penggunaan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan untuk tahun 2024 sebesar US$ 1,210 miliar dolar. Adapun laba bersih  sebesar US$ 10 juta dollar dibukukan sebagai dana cadangan wajib untuk memenuhi ketentuan pasal 70 dan pasal 71 Undang-Undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas sebagaimana diubah dengan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja, sebagaimana telah ditetapkan menjadi undang-undang berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang.

 

Sedangkan sebesar US$ 858,922  juta  dari laba bersih yang dapat di atribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan untuk tahun 2024 ditambah sebesar US$ 1,353 miliar  yang berasal dari laba ditahan perseroan,  sehingga dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 2,211 miliar,  ditetapkan sebagai dividen tunai final perseroan tahun 2024. Dividen tunai  seluruhnya telah didistribusikan kepada pemegang saham pada bulan Juni 2024 lalu.

 

Berikutnya sebesar US$ 341,875 juta dari laba bersih diputuskan dibukukan sebagai laba ditahan.

 

Persetujuan ‘Buyback’ Saham

Para pemegang saham juga menyetujui rencana perseroan untuk melakukan pembelian kembali saham perseroan (buyback),  dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp 4 triliun. Adapun pembelian kembali saham akan dilakukan sesuai ketentuan yang diatur dalam POJK 29, di mana jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh oleh perseroan.

 

Baca Juga

Adaro Andalan (AADI) akan Buy Back Saham Rp 4 Triliun, Manajemen Ungkap Alasan Ini  

 

Pembelian kembali saham perseroan ini akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu 12 bulan terhitung sejak tanggal 23 mei 2025.

 

“Perseroan berharap dengan dilaksanakannya pembelian kembali saham perseroan akan memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor sehingga harga saham perseroan dapat mencerminkan kondisi fundamental perseroan yang sebenarnya,” demikian hasil RUPST.

 

Realisasi Penggunaan Dana Hasil IPO

Berikutnya dalam  agenda laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering), disampaikan direksi bahwa perseroan telah melakukan penawaran umum perdana saham sejumlah 778.689.200 lembar saham di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 5 Desember 2024.  

 

Dana yang diperoleh perseroan dari hasil penawaran umum tersebut setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penawaran umum yang telah dibayarkan perseroan sampai dengan tanggal 31 Desember 2024 adalah sebesar Rp 4,285 triliun dimana sesuai dengan prospektus akan digunakan untuk keperluan sebagai berikut.

1.       Pemberian pinjaman oleh perseroan kepada perusahaan anak yaitu PT Maritim Barito Perkasa, selanjutnya disebut sebagai MBP, untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang mendukung peningkatan aktivitas operasional MBP.

2.       Pembayaran kembali atas pembagian pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 3 Mei 2024 dengan PT Adaro Indonesia

3.       Pembayaran kembali kepada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk atas sebagian pokok atas pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 24 Juni 2024.

 

Adapun realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham yang telah dilakukan oleh perseroan hingga tanggal 31 Desember 2024 adalah sebagai berikut 

1.       Dana hasil penawaran umum perdana saham sebesar Rp635 miliar digunakan sebagai pembayaran kembali atas bagian pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 3 Mei 2024 dengan PT Adaro Indonesia.

2.       Dana  hasil penawaran umum perdana saham sebesar Rp1,127 triliun telah digunakan untuk pembayaran kembali kepada PT Alamtri Resources Tbk atas sebagian pokok  pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 24 Juni 2024.

3.       Sisanya sebesar Rp2,523 triliun ditempatkan dalam rekening giro di bank pihak ketiga dengan tingkat pengembalian yang optimum. Pemenuhan realisasi dan hasil penawaran umum perdana saham perseroan akan mengikuti jadwal penggunaan dana yang telah direncanakan perseroan.

 

Financial & Operational Highlites 

Mengacu pada Financial & Operational Highlites yang disampaikan saat RUPST, pendapatan usaha perseroan pada tahun 2024 tercatat sebesar US$ 5,320 juta, lebih rendah 10,06% dibanding angka pendapatan usaha pada periode sama tahun sebelumnya.  Namun demikian perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan sebesar 7,95% dari US$ 4,187 juta pada tahun 2023, menjadi US$ 3,854 juta di 2024.

 

Sehingga perseroan berhasil mencetak laba bruto sebesar US$ 1,466 juta, kendati masih lebih rendah 15,21% dibandingkan laba bruto yang berhasil dicetak perseroan pada tahun 2023 yang sebesar US$ 1,729 juta. 

 

Adapun laba usaha perseroan terkerek sebesar 6,47% menjadi US$ 1,481 juta, dibandingkan kinerja tahun sebelumnya yang berada di angka US$ 1,391. Alhasil perseroan pun mampu mencetak laba bersih sebesar US$ 1,327 juta, yang merupakan kenaikan sebesar 7,36% dibandingkan laba bersih di tahun 2023 yang sebesar US$ 1,286 juta.

 

Sementara itu EBITDA Operasional perusahaan pada 2024 tercatat sebesar US$ 1,315 juta, turun 18,72% dari tahun lalu yang sebesar US$ 1,618 juta. 

 

Terkait rasio keuangan, perseroan mencatatkan kenaikan ROE (return on equity) menjadi sebesar 39% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 27%. Tingkat pengembalian aset yang tecermin pada RoA pun terkerek menjadi 22%, dibanding tahun 2023 yang sebesar 18%.

 

Sementara laba per saham AADI pada tahun 2024 tercatat US$ 0,1713 per lembar, dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$ 0,1632 per lembar saham.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

  • RUPST PT Adaro Andalan Indonesia Tbk  (AADI) Setujui Laporan Keuangan dan  'Buyback' Saham, serta Realisasi Penggunaan Dana IPO

    22/05/2025, 14.18 WIB
  • Saratoga (SRTG) Tambah Saham Adaro Andalan (AADI), Langsung Cuan Puluhan Miliar  

    25/04/2025, 11.47 WIB
  • Sekuritas Ini Pasang Target Kenaikan Saham Adaro Andalan (AADI) 320,97%, Ini Pertimbangannya

    09/05/2025, 01.11 WIB
  • Dividen Adaro Andalan (AADI) Disepakati US$ 2,2 Miliar, Sudah Dibagi Sebagai Interim

    22/05/2025, 06.30 WIB
  • 'Buyback' Saham PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO)  Jadi Bentuk Apresiasi Karyawan  dan Tingkatkan Kepercayaan Investor

    22/05/2025, 05.57 WIB

ARTIKEL POPULER

  • Ecentio Tumbler Navy Selling
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATEDssss