Emiten Sawit Berjaya di Kuartal I-2025, Laba Tertinggi Dicetak Emiten Ini, Bagaimana Sahamnya?
JAKARTA, investortrust.id – Emiten perkebunan kelapa sawit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan lompatan kinerja keuangan mengesankan sepanjang kuartal I-2025. Pertumbuhan tersebut didukung kenaikan rata-rata harga jual minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) bersamaan dengan penurunan harga pupuk.
Berdasarkan data dari 23 emiten sawit yang sudah merilis kinerja keuangan kuartal I-2025 berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih kuartal I-2025. Dari 22 emiten, hanya satu emiten sawit yang mencatatkan rugi bersih pada kuartal I-2025.
Baca Juga
Gelontorkan Capex Rp 940 Miliar, Triputra Agro (TAPG) Bidik Produksi CPO 937 Ribu Ton
Sedangkan emiten perkebunan kelapa sawit dengan laba bersih paling besar sepanjang kuartal I-2025 dicatatkan PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) dengan laba bersih mencapai Rp 834,23 miliar pada kuartal I-2025, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 383,55 miliar.
Selanjutnya PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dengan laba bersih Rp 577,21 miliar pada kuartal I-2025, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya bernilai Rp 399,06 miliar. Selanjutnya PT Dharma Satya Nugraha Tbk (DSNG) dengan laba bersih melesat dari Rp 229,29 miliar menjadi Rp 366,95 miliar pada kuartal I-2025.

Selain itu terdapat emiten kepala sawit yang berhasil membalikkan posisi rugi bersih pada kuartal I-2024 menjadi laba bersih per kuartal I-2025. Di antaranya, PT FAP Agri Tbk (FAPA) dari rugi bersih Rp 42,93 miliar menjadi laba bersih Rp 255,12 miliar, PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) dari rugi Rp 14,14 miliar menjadi untung Rp 7,07 miliar, dan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) dari rugi Rp 50,50 miliar menjadi untung Rp 80,11 miliar.
Baca Juga
Gelontorkan Rp 5,54 Triliun, First Resources Tuntaskan Akuisisi 91,16% Saham Austindo (ANJT)
Begitu juga dengan PT Jaya Agrie Wattie Tbk (JAWA) berhasil membalikkan posisi dari rugi bersih Rp 36,04 miliar menjadi untung Rp 21,90 miliar, dan PT Andira Agro Tbk (ANDI) dari rugi Rp 7,80 miliar menjadi untung Rp 2,70 miliar. Satu-satunya emiten sawit yang masih merugi adalah PT Mahkota Group Tbk (MGRO) dengan rugi bersih turun dari Rp 40,52 miliar menjadi Rp 25,22 miliar.

Harga Saham
Meski menunjukkan kinerja keuangan kuat seluruh emiten perkebunan kelapa sawit maupun CPO, pergerakan harga sektor ini tergolong cenderung stagnan sepanjang 2025 berjalan atau year to date. Bahkan, beberapa mengalami penurunan seperti DSNG dan AALI.
Baca Juga
Fokus Pertumbuhan Berkelanjutan, Eagle High (BWPT) Sukses Catatkan Kinerja Kuartal I-2025 Segini
Sedangkan saham emiten perkebunan sawit dengan penguatan harga paling pesat dicatkan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) dengan kenaikan sebanyak 144% ytd. Kenaikan tersebut ditopang akuisisi ANJT oleh Grup Ciliandra yang baru saja dilaksanakan.
Kenaikan pesat juga dicatatkan saham PT PP Lonsum Tbk (LSIP) sebanyak 23%, TAPG naik 18,12%, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) sebanyak 22,31%, PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) mencapai 15,32%, dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) naik 8,47%.
Pergerakan Saham Beberapa Emiten Sawit Ytd


