'Capex' Kalbe Farma (KLBF) Rp 1 T untuk Ekspansi Gila-gilaan, Salah Satunya Perbanyak Obat Kanker
JAKARTA, investortrust.id – PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 1 triliun pada 2025 untuk pemeliharaan aset dan penambahan kapasitas produksi.
Direktur Kalbe Farma Kartika Setiabudy menyampaikan, sebagian belanja modal digunakan untuk meningkatkan kapasitas. Salah satunya pabrik obat kanker milik PT Global Onkolab Farma, salah satu anak usaha Kalbe Group.
Baca Juga
Kalbe Farma (KLBF) Tebar Dividen Rp 1,68 Triliun hingga Targetkan Kenaikan Laba Segini
“Capex tahun ini diperkirakan sekitar Rp 1 triliun mencakup kebutuhan pemeliharaan dan penambahan kapasitas,” katanya dalam konferensi pers di Kalbe Business Innovation Center, Pulogadung, Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Kartika menambahkan, Kalbe Group secara aktif memantau tingkat utilisasi kapasitas yang ada dan tetap berkomitmen melakukan ekspansi, terutama pada segmen obat resep yang mencatat pertumbuhan tinggi.
“Salah satunya yang nanti kami akan resmikan yaitu tambahan kapasitas untuk Global Onkolab yang merupakan pabrik untuk obat-obatan kanker,” ucap dia.
Kartika menggarisbawahi pentingnya kemandirian produksi dalam negeri untuk menghadirkan obat berkualitas tinggi dengan harga terjangkau bagi masyarakat agar tidak "berpangku tangan" pada produk impor atau luar negeri.
Di sisi lain, Kalbe Farma juga telah menetapkan pembagian dividen sebesar Rp 1,68 triliun atau setara Rp 36 per lembar saham pada tahun 2025. “Mengenai penggunaan keuntungan, untuk dividen tahun buku 2024 kami akan membagikan Rp 1,68 triliun atau sekitar Rp 36 per lembar saham. Harapannya ini bisa diterima oleh para pemegang saham, kemudian di luar dari dividen ini kita juga punya program buyback yang masih terus berjalan hingga sekarang,” papar Kartika.
Baca Juga
Begini Target Keuangan dan Saham Kalbe Farma (KLBF) Terbaru, Layak Dibeli?
Adapun dividen yang dibagikan tersebut setara 52% dari laba bersih tahun buku 2024. Dikatakan Kartika, kebijakan ini sejalan dengan komitmen Kalbe untuk memberikan nilai optimal bagi pemegang saham, serta tetap berada dalam kisaran kebijakan dividen perusahaan, yakni 45%-55% dari laba bersih tahunan.
Dia menyebutkan, program pembelian kembali saham (buyback) yang dilakukan perseroan mencapai Rp 250 miliar.
“Buyback ini dilakukan untuk mendukung stabilitas harga saham perseroan di tengah volatilitas pasar, serta mencerminkan keyakinan manajemen terhadap prospek dan fundamental bisnis Kalbe,” jelas Kartika.

