IHSG Menguat di Tengah Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi, Ini Sebabnya
JAKARTA, investortrust.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) justru melanjutkan penguatan yang stabil dalam hampir dua pekan terakhir. Padahal, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal I-2025 melambat menjadi 4,87% (yoy).
Jelang penutupan perdagangan saham BEI, Senin (5/5/2025), IHSG mencatatkan penguatan sebanyak 45 poin (0,60%) menjadi 6.862. Pergerakannya berada dalam rentang 6.815-6.879.
Baca Juga
Target Harga Saham Timah (TINS) Direvisi Turun, padahal Laba Melambung, Ada Apa?
Technical Analyst MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, penguatan IHSG ini didukung oleh beberapa sentimen. Pertama, adanya sinyal dari The Fed akan memangkas suku bunga di paruh kedua tahun ini.
“Namun demikian catatan yg perlu dicermati bahwa The Fed juga masih memperhatikan beberapa data ekonomi ke depannya,” tegas analis yang akrab disapa Didit tersebut, Senin (5/5/2025).
Penyebab kedua, terang dia, meredanya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Hal ini meredakan kekhawatiran investor dan menunjukkan bahwa investor kembali beralih (switching) ke dalam aset-aset berisiko seperti pasar saham.
Baca Juga
Pertumbuhan Ekonomi Melambat jadi 4,87% di Kuartal I, IHSG justru Melaju makin Kencang, Ada Apa?
Terakhir, Didit menilai, penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS hingga datangnya musim dividen dari emiten-emiten turut berkontribusi pada peningkatan IHSG di sekitar pertengahan sampai akhir April.
“Secara teknikal, kami memperkirakan IHSG berpeluang menguat dengan kecenderungan terbatas, adapun support berada di 6.759 dan resistance terdekat 6.877,” ujarnya.
Baca Juga
Pertumbuhan Ekonomi Melambat jadi 4,87% di Kuartal I, IHSG justru Melaju makin Kencang, Ada Apa?
Didit juga menargetkan, IHSG dapat bergerak menuju level 7.000 saat sudah mampu menembus level resistance di 6.933. Meski IHSG diproyeksi dapat kembali menyentuh level 7.000, namun Didit belum yakin IHSG bisa menembus area resistance 6.933 dalam waktu dekat. “Penguatannya relatif terbatas,” imbuh dia.
MNC Sekuritas pun menganalisis bahwa investor dapat mencermati saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dengan target harga Rp 5.800-6.100), kemudian saham PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) dengan target harga Rp 420-434, serta saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan target Rp 1.900-1.955.

