Pertumbuhan Ekonomi Melambat jadi 4,87% di Kuartal I, IHSG justru Melaju makin Kencang, Ada Apa?
JAKARTA, investortrust.id – Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2025 tercatat 4,87% secara tahunan, di bawah asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebesar 5,2% dan terendah dalam 9 kuartal terakhir sejak kuartal I-2023, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) justru melaju kian kencang, bahkan catat pergerakan di zona hijau lima hari beruntun.
Berdasarkan data perdagangan saham BEI hingga pukul 14.30 WIB, IHSG berhasil melesat sebanyak 51 poin (0,77%) menjadi 6.866. Bahkan indeks sempat menembus rekor intraday 6.877. Penguatan tersebut ditopang kenaikan mayoritas sektor saham.
Baca Juga
Presiden Donald Trump Terapkan Tarif 100% Film Produksi Luar AS
Penguatan pesat tersebut ditopang kenaikan sejumlah sektor saham, seperti material dasar, energi, consumer non primer, consumer primer, keuangan, dan infrastruktur. Saham sektor kesehatan dan teknologi saja yang mengalami penurunan.
Penguatan indeks ini merupakan hari kelima secara berturut-turut. Sedangkan saham big cap dengan penguatan paling pesat melenda sejumlah saham berikut, yaitu saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menguat 5,12% menjadi Rp 48.250, PT Chandra Asri Pacifik Tbk (TPIA) naik 1,16% menjadi Rp 8.750, dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) naik 1,43% menjadi Rp 7.075.
Penguatan tersebut juga ditopang kenaikan empat saham bank papan atas, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menguat 0,84% menjadi Rp 9.050, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 0,52% menjadi Rp 3.900, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melesat 2,32% menjadi Rp 5.075, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 1,19% nenjadi Rp 4.250.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam pengumumannya pagi ini menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 juga lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) RI selama tiga tahun terakhir (2022–2024) sekitar 5,13% per tahun.
Baca Juga
BPS Sebut Jumlah Pengangguran RI Melonjak 83.000 Orang, Ini Kata Menaker
"Ekonomi Indonesia triwulan I-2025 terhadap triwulan I-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 4,87% year on year. Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,52%, dengan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi 1,11%. Namun, sektor Pertambangan dan Penggalian kontraksi 1,23%, kontribusi pada pertumbuhan ekonomi sebesar -0,09%," kata Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di kantor pusat BPS, Jakarta, Senin (05/05/2025).
Ia menjelaskan, sektor Industri Pengolahan (Manufaktur) tumbuh 4,55% yoy, dengan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0,93% yoy. Sektor Perdagangan dan Reparasi tetap tumbuh kuat 5,03% yoy dengan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi sebesar 0,66%, disusul sektor Infokom tumbuh sebesar 7,72% dengan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi sebesar 0,53%.

