Harga Bitcoin Melaju Kencang hingga Tembus Lagi Level Psikologis US$ 110.000 per Koin
JAKARTA, investortrust.id - Bitcoin sejak Senin (9/6/2025) sore WIB berbalik arah dan tiba-tiba melaju cukup kencang hingga melewati level US$ 110.000 per koin pada Selasa (10/6/2025). Kenaikan harga ini terjadi satu minggu sebelum pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang dijadwalkan pada 18 Juni mendatang.
"Kenaikan Bitcoin dari US$ 100.000 pada tanggal 5 Juni menunjukkan ketahanannya. Ketahanan ini didukung oleh arus masuk institusional yang berkelanjutan ke ETF spot dan meredanya kekhawatiran seputar peraturan AS. Fakta bahwa pasar tidak bereaksi terhadap faktor makro utama seperti AS yang kehilangan peringkat kredit AAA juga menunjukkan kepercayaan investor yang meningkat,” ucap James Toledano, kepala operasi di Unity Wallet melansir dari Bitcoin.com, Selasa (10/6/2025).
Baca Juga
Selain itu, ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve, mungkin paling cepat pada bulan Juli telah menghidupkan kembali posisi bullish. Bersama-sama, elemen-elemen ini telah memulihkan momentum setelah penurunan pada hari Jumat, yang menunjukkan minat institusional yang berkelanjutan dan peningkatan kepercayaan investor adalah kekuatan utama yang mendorong pemulihan hari ini.
Kenaikan optimis Bitcoin mendahului pertemuan FOMC mendatang, dan meskipun Juli tetap menjadi pilihan, itu tentu saja merupakan pertimbangan. Data dari CME Fedwatch Tool bersama dengan perkiraan dari Polymarket dan Kalshi menunjukkan kemungkinan perubahan suku bunga pada bulan Juni sangat rendah. CME Fedwatch Tool menunjukkan peluang 99,9% bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga yang sama bulan ini. Namun demikian, untuk bulan Juli, ada peluang 14,9% penurunan seperempat poin dapat terjadi, seperti yang dinyatakan oleh kontrak berjangka CME.
Baca Juga
China Akan Jual Bitcoin Sitaan Lewat Bursa Saham Hong Kong
“Ke depannya, pergeseran dovish oleh Federal Reserve, khususnya pemotongan suku bunga musim panas antara 25-50 basis poin, kemungkinan akan mempercepat kenaikan bitcoin dengan membuat aset berisiko lebih menarik,” ucap Toledano.
“Arus masuk ETF yang terus-menerus dan kemajuan regulasi yang berkelanjutan juga akan meningkatkan momentum kenaikan. Namun, BTC juga harus mengatasi resistensi yang kuat di sekitar US$ 112.000 - US$ 125.000, di mana aksi ambil untung dapat memicu kemunduran sementara sebelum titik tertinggi baru diuji.
Menilik data Coinmarketcap, Selasa (10/6/2025) pagi, harga Bitcoin (BTC) melonjak tajam hingga menembus level US$ 110.052 per koin, mencatatkan kenaikan harian sebesar 3,72%. Kenaikan signifikan ini turut mendorong kapitalisasi pasar Bitcoin menyentuh US$ 2,18 triliun. Volume perdagangan harian Bitcoin juga mengalami lonjakan drastis, naik 53,12% menjadi US$ 55,53 miliar dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, rasio volume terhadap kapitalisasi pasar tercatat di angka 2,58%.
Dari sisi pasokan, saat ini terdapat 19,87 juta BTC yang beredar dari total maksimal 21 juta BTC. Angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar Bitcoin telah ditambang, memperkuat narasi kelangkaan yang menjadi salah satu faktor pendorong harga.
Kenaikan ini terjadi setelah harga sempat terkoreksi hingga ke level US$ 106.470 pada pagi hari. Namun, sejak Senin sore WIB, tren bullish mulai terbentuk, mendorong harga secara bertahap hingga menembus level psikologis US$ 110.000. Analis menilai lonjakan harga ini didorong oleh meningkatnya optimisme investor terhadap aset kripto, terutama menjelang rilis data inflasi AS dan keputusan suku bunga The Fed yang dijadwalkan minggu ini.

