Multi Makmur (PIPA) Ungkap Progress Akuisisi, Laju Sahamnya makin Kencang
JAKARTA, investortrust.id – PT Morris Capital Indonesia (MCI) berencana mengakuisisi mayoritas saham emiten perusahaan pipa PVC, PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA). Tahapan akuisisi tengah memasuki uji tuntas dengan taget penyelesaian paling lambat dua bulan.
Morris Capital Indonesia (MCI) adalah perusahaan yang bergerak di bidang investasi dan penasihat keuangan, serta memiliki fokus pada akuisisi, merger, dan restrukturisasi bisnis di Indonesia. Direktur Morris Capital Indonesia Noprian Fadli mengatakan, negosiasi akuisisi mayoritas saham PIPA sudah memasuki tahapan uji tuntas yang akan berlangsung selama dua bulan ke depan.
Baca Juga
Saham ADRO dan AADI Melesat jelang RUPS, Seberapa Tinggi bisa Menguat?
“Tahapan selanjutnya setelah uji tuntas adalah MCI dan PSP akan menyelesaikan transaksi pengambilalihan saham,” tulisnya dalam penjelasan resminya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/5/2025).
MCI akan mengakuisisi sebanyak 1,96 miliar saham PIPA dari pengendali Junaedi, Susyanalief, Nanang Saputra, dan Hendrik Saputra. Pengambilalihan tersebut bagian dari sinergi bisnis melalui injeksi aset para investor pembeli.
Terkait kinerja keuangan, PIPA berhasil mencatatkan peningkatan penjualan menjadi Rp 7,11 miliar pada kuartal I-2025, dibandingkan periode sama thaun sebelumnya Rp 6,85 miliar. Kenaikan tersebut berdampak terhadap pertumbuhan laba tahun berjalan dari Rp 222,33 juta menjadi Rp 300,24 juta.
Baca Juga
Multi Makmur (PIPA) Serap Dana Hasil IPO Rp 83,75 Miliar, Begini Rinciannya
Sedangkan berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PIPA telah melesat lebih dari 575% menjadi Rp 81 sepanjang year to date (ytd). Bahkan dalam sebulan terakhir, penguatan saham PIPA sudah mencapai 211%.
Sedangkan berdasarkan data perseroan hingga April 2025, Junaedi bertindak sebagai pengendali dengan menggenggam sebanyak 29,2% saham PIPA dan affiliasi Susyanalief sebanyak 20,44% saham PIPA. Sisanya dimiliki Nanang Saputra dan Hendrik Saputra masing-masing 7,3% saham.

