Saham DEWA Melesat 32% dalam Sebulan, Prospek Kuat Didukung Strategi Bisnis Baru
JAKARTA, investortrust.id– Saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mencatatkan lonjakan signifikan pada penutupan sesi I perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (2/5/2025). Saham DEWA ditutup menguat Rp 9 atau 6,87% pada level Rp 140, memperpanjang penguatan yang sudah terjadi selama sebulan terakhir dengan kenaikan mencapai 32,07%.
Pergerakan harga saham DEWA tercatat berada dalam rentang Rp 135 hingga Rp 148 sepanjang perdagangan sesi I hari ini. Penguatan harga saham ini bertolak belakang dengan kinerja DEWA sepanjang tahun 2024, di mana laba tahun berjalan perusahaan turun signifikan dari Rp 35,29 miliar menjadi Rp 16,35 miliar. Selain itu, pendapatan juga mengalami penurunan dari Rp 7,37 triliun menjadi Rp 6,03 triliun.
Prospek Positif Saham DEWA ke Depan
Meskipun kinerja keuangan yang menurun pada 2024, prospek saham DEWA ke depan dipandang cukup cerah. Analis dari Sucor Sekuritas, Yoga Ahmad Gifari, menyebutkan bahwa peralihan strategi bisnis dari subkontraktor menjadi pengerjaan proyek internal dan pendirian anak usaha baru melalui diversifikasi bisnis akan menjadi pendorong utama bagi peningkatan margin keuntungan DEWA dalam beberapa tahun ke depan.
Baca Juga
Bumi Resources (BUMI) Cetak Pendapatan US$ 349 Juta per Kuartal I-2025
Dalam riset yang diterbitkan di Jakarta, Gifari memperkirakan bahwa margin keuntungan DEWA yang tercatat sebesar 3% pada tahun 2024 akan naik menjadi 17% pada akhir 2027. Dengan neraca keuangan yang kuat, perbaikan akses permodalan, dan kontrak operasional yang stabil, Sucor Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham DEWA dengan target harga Rp 300 per saham, yang berarti ada potensi kenaikan sebesar 114% dari harga penutupan sesi I saat ini di level Rp 140.

Sumber:Sucor Sekuritas
Perubahan Strategi Bisnis Mendorong Pertumbuhan
Salah satu faktor yang mendukung optimisme terhadap saham DEWA adalah perubahan strategi bisnis dengan mengedepankan eksekusi proyek kontrak secara mandiri dengan didukung penambahan massif peralatan pertambangan baru yang diperkirakan meningkatkan tingkat keuntungan perusahaan. Overburden atau material yang harus dipindahkan perusahaan diproyeksikan tetap stabil di angka 175 juta bcm, namun volume yang dikerjakan sendiri oleh DEWA akan meningkat signifikan, dari 30 juta bcm menjadi 120 juta bcm pada 2028.
Dengan peningkatan volume tersebut, pendapatan DEWA diperkirakan akan mencapai sekitar Rp 6,3 triliun pada 2025 dan berpotensi naik menjadi sekitar Rp 7,1 triliun pada 2027.
Baca Juga
Pemerintah Sebut Ekspor Batu Bara Turun karena Kelebihan Pasokan
Selain itu, DEWA didukung oleh konversi utang menjadi ekuitas senilai Rp 1,4 triliun, yang membuat rasio utang terhadap ekuitas turun menjadi 0,2 kali, serta utang terhadap EBITDA yang turun menjadi 1,3 kali. DEWA juga menyiapkan belanja modal sebesar Rp 3,4 triliun untuk periode 2025-2027, yang bertujuan untuk mendukung transformasi bisnis dan ekspansi ke depan.
Dengan strategi bisnis yang berfokus pada peningkatan kapasitas operasional dan pengelolaan kontrak secara mandiri, DEWA diprediksi akan mengalami pertumbuhan yang kuat dalam beberapa tahun mendatang. Kenaikan harga saham yang signifikan serta prospek positif jangka panjang menjadikan saham DEWA sebagai salah satu pilihan menarik bagi investor.

