main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. market

Meski Laba Turun Kuartal I-2025, Dua Sekuritas Ini masih Pertahankan Prospek Kuat Saham BRI (BBRI)

 

JAKARTA, investortrust.id – Dua sekuritas ini tetap mempertahankan rekomendasi beli saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI, meski kinerja keuangan kuartal I-2025 turun akibat peningkatan biaya kredit (cost of credit/CoC).

 

Sucor Sekuritas dalam rsiet terakhirnya mempertahankan rekomendasi beli saham BBRI dengan target harga Rp 5.525. Rekomendasi ini mempertimbangkan realisasi kinerja keuangan BBRI kuartal I-2025 sudah sesuai estimasi, meski terjadi penurunan.

 

Rekomendasi beli terhadap saham bank pelat merah terbesar di Indoensia ini juga diberikan tim riset Verdhana Sekuritas. Riset terakhirnya usai BRI merilis kinerja keuangan kuartal I-2025 mempertahankan rekomendasi beli saham BBRI dengan target harga Rp 5.000, bandingkan dengan harga penutupan saham ini akhir pekan lalu level Rp 3.880.

 

Baca Juga

Di Bawah Danantara, Bos BRI Sebut Bakal Lebih Adaptif dan Fleksibel Kelola Bisnis 

 

Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis mengatakan, penurunan laba akibat kenaikan biaya kredit menjadi 3,5% pada kuartal I-2025 atau berada di atas prouyeksi sekitar 3-3,2%. Meski masih tinggi, BRI mulai mennunjukkan perbaikan biaya kredit. Sedangkan kualitas aset kredit, khususnya kredit mikro, masih menunjukkan kenaikan rasio kredit bermasalah.

 

“Secara umum, kami memproyeksikan bahwa realisasi laba bersih BRI kuartal I-2025 sudah sesuai dengan estimasi Sucor Sekuritas atau merefleksikan 24% dari target,” terangnya.

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1746012506/investortrust-bucket/images/1746012508840.jpg
Kinerja keuangan bank only BRI ()
Source: BRI, investortrust

 

Sementara itu, analis Verdhana Sekuritas Erwin Wjiaya mengatakan, BRI diprediksi masih menghadapai tantangan biaya kredit tinggi khususnya berumber dari kredit mikro. Kenaikan biaya tersebut dipicu pertumbuhan kredit mikro yang direstrukturisasi.

 

BRI mencetak laba bersih konsolidasian periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik Rp 13,67 triliun per kuartal I-2025. Laba ini turun 13,92% secara tahunan (year on year/YoY), dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebesar Rp 15,88 triliun. 

 

Baca Juga

BRI Raih Laba Bersih Rp 13,8 Triliun, Aset Tembus Rp 2.098 Triliun

 

Meski begitu, emiten bank pelat merah itu sepanjang Januari hingga Maret 2025 mampu menyalurkan kredit senilai Rp 1.373,66 triliun. Jumlah ini naik sekitar 5,2% dibandingkan posisi Maret 2024 yang tercatat Rp 1.308,65 triliun. Kredit ke sektor UMKM mendominasi penyaluran dengan nilai Rp 1.126,02 triliun, naik 3,4% YoY.

 

Mengacu laporan keuangan perseroan terungkap bahwa kualitas kredit BRI tetap terjaga. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tercatat 2,97%. Sementara rasio pencadangan atau NPL coverage sebesar 200,60%.

 

Adapun penurunan laba nampaknya dipicu oleh kenaikan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) yang sebesar 14,58% jadi Rp 12,27 triliun. Selain itu adanya kenaikan pencadangan untuk mengantisipasi kerugian dari kredit yang disalurkan perusahaan sebesar 0,84% menjadi Rp 81,57 dari sebelumnya Rp 80,89 triliun. Ditambah pendapatan bunga BRI yang mengalami penurunan 1,51% menjadi Rp 49,83 triliun, dari Rp 50,6 triliun YoY.

 

Baca Juga

Begini Jurus BRI Jaga Kualitas Kredit di Tengah Potensi Pelemahan Daya Beli Masyarakat 

 

Namun demikian, beban bunga terkikis 0,88% menjadi Rp 13,98 triliun dari Rp 14,11 triliun. Sementara pendapatan bunga bersih BRI mencapai Rp 35,85 triliun dari Rp 36,49 triliun setahun sebelumnya. Adapun, marjin bunga bersih atau net interest margin (NIM) BRI 6,28% dari 6,71%. Sementara rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BRI yakni 86,58% dari sebelumnya 83,78%. 

 

Kemudian, penghimpunan dana pihak ketiga atau DPK mencapai Rp 1.421,60 triliun. Naik tipis 0,4% dibandingkan kuartal I 2024 yang sebesar Rp 1.416,21 triliun. Dana murah atau current account saving account (CASA) menyumbang Rp 934,9 triliun, setara 65,8% dari total DPK.

 

 

 

BERITA TERKAIT

  • Meski Laba Turun Kuartal I-2025, Dua Sekuritas Ini masih Pertahankan Prospek Kuat Saham BRI (BBRI)

    05/05/2025, 01.34 WIB
  • Dana Asing Rp 2,15 Triliun Masuk BRI (BBRI) Dua Hari, Seberapa Besar Prospek Sahamnya?

    15/05/2025, 11.06 WIB
  • Meski Laba Turun, Palma Serasih (PSGO) Pertahankan Pembagian Dividen  

    08/05/2025, 09.29 WIB
  • Laba BRI (BBRI) Capai Rp 13,67 Triliun di Kuartal I, Kredit Tembus Rp 1.373,66 Triliun

    30/04/2025, 00.51 WIB
  • Meski Kinerja Keuangan 2024 Turun, ABM Investasi (ABMM) Klaim Ketahanan Bisnis Kuat  

    26/04/2025, 04.01 WIB

ARTIKEL POPULER

  • Ecentio Tumbler Navy Selling
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATEDssss