Timah (TINS) Cetak Lompatan Laba 295,59% di Kuartal I-2025, Penopangnya Ini
JAKARTA, investortrust.id– PT Timah Tbk (TINS) berhasil mencatatkan lompatan laba bersih sebesar 295,59% menjadi Rp 116,86 miliar pada kuartal I-2025, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 29,54 miliar.
Pertumbuhan tersebut didukung peningkatan pendapatan dari Rp 2,05 triliun menjadi Rp 2,09 triliun. Laba bruto juga meningkat dari Rp 295,39 miliar menjadi Rp 382,43 miliar.
Peningkatan tersebut membuat laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat dari Rp 29,54 miliar menjadi Rp 116,85 miliar. Sedangkan laba per saham naik dari Rp 4 menjadi Rp 16.
Baca Juga
Timah (TINS) Cetak Lonjakan Laba Jadi Rp 1,19 Triliun di 2024
Manajemen TINS dalam penjelasan resminya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/4/2025), menyebutkan bahwa peningkatan laba tersebut ditopang atas kenaikan rata-rata harga jual logam timah. Sebaliknya beban pokok pendapatan turun dari Rp 1,76 triliun menjadi Rp 1,72 triliun.
“Pencapaian laba bersih sebsar Rp 116,86 miliar tersebut setara dengan 120% dari target yang sudah ditentukan perseroan mencapai Rp 97,46 miliar,” tulis penjelasan resmi TINS.
Pertumbuhan tersebut ditopang kenaikan rata-rata harga jual sebanyak 20% menjadi US$ 32.495 per ton. Kenaikan tersebut mengimbangi penurunan produksi logam timah sebanyak 31% dari 4.475 ton menjadi 3.095 ton dan penjualan logam timah turun dari 3.524 ton menjadi 2.874 ton.
Baca Juga
WEGE Sukses Cetak Kenaikan Pendapatan 14,56% di Kuartal I-2025 hingga Kembangkan NETRO
Perseroan juga berhasil memperbaiki rasio keuangan, seperti quick ratio sebsar 66,1%, current ratio sebesar 238,7%, debt to asset ratio mencapai 38,8%, dan debt to equity sebanyak 63,5%.
“Perseroan terus berupaya dalam meningkatkan kinerja keuangan melalui optimalisasi dan efisiensi berkelanjutan diseluruh lini bisnis, termasuk efisiensi biaya bunga dengan menurunkan tnterest bearing debt dan optimalisasi pengelolaan arus kas perusahaan, sehingga perseroan mampu untuk melampaui target laba rugi yang sudah ditentukan,“ ujar Fina Eliani, Direktur Keuangan TINS.
Baca Juga
Meski Royalti Ekspor Timah akan Naik, Target Harga Saham TINS Tetap Tinggi
Terkait prospek perseroan sampai ahir tahun, dia mengatakan, rata-rata harga timah dunia diprediksi lebih tinggi tahun ini, dibandingkan pencapaian tahun 2024. Peningkatan ditopang beberapa faktor, seperti peningkatan penggunaan peralatan elektronik, semikonduktor, chips serta digitalisasi, dan artificial intelligence.
Perseroan mematok produksi bijih timah sebanyak 21.500 ton Sn, produksi logam timah sebanyak 21.545 ton, dan penjualan logam timah diproyeksikan sebanyak 19.065 ton. Target tersebut akan dicapai melalui peningkatan pengelolaan cadangan, kepemimpinan pasar, penguatan hilirisasi, transformasi bisnis, dan pengembagnan center of excellence.

