Laba Maybank Indonesia Melesat 265,1%, Ini Penopangnya
JAKARTA, investortrust.id - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mencatatkan laba setelah pajak dan kepentingan nonpengendali sebesar Rp 376 miliar pada kuartal I-2025, melesat 265,1% secara tahunan (year on year/yoy).
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan mengungkapkan, pencapaian ini tidak terlepas dari pertumbuhan pembiayaan yang berkelanjutan di segmen strategis serta penurunan pencadangan yang signifikan.
“Fokus berkelanjutan kami dalam memperkuat kapabilitas bank telah menghasilkan pertumbuhan bisnis yang konsisten, khususnya portofolio pembiayaan ritel, usaha kecil dan menengah, serta pembiayaan korporasi lokal berskala besar,” ujar Steffano dalam keterangan pers, belum lama ini.
Baca Juga
Maybank Indonesia Bagikan Dividen Tunai Rp 446 Miliar untuk Tahun Buku 2024. Cek Jadwalnya!
Dia menjelaskan, laba sebelum pajak tercatat Rp 506 miliar atau melonjak 290,9%, sedangkan laba operasional sebelum pencadangan (pre-provision operating profit/PPOP) tumbuh 19,4% menjadi Rp 727 miliar.
Di sisi lain, menurut Steffano Ridwan, pendapatan bunga bersih naik tipis 1,4% di tengah tekanan biaya dana, dengan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) relatif stabil di level 4,3%.
Pendapatan nonbunga (fee based income) juga tumbuh signifikan sebesar 54,3% menjadi Rp 571 miliar. “Pendorong utamanya berasal dari pendapatan global market yang melesat 309,5% dan kontribusi layanan wealth management serta pemulihan aset,” tutur dia.
Selain itu, kata Steffano, rasio non-performing loan (NPL) membaik dari 2,7% (gross) dan 1,7% (net) pada Maret 2024 menjadi 2,4% dan 1,5% pada Maret 2025. Sedangkan saldo NPL menurun 12,6% dan rasio loan at risk (LAR) bank only berada di level 8,2% per Maret 2025, dari 8,3% pada Maret 2024.
Dia menambahkan, efisiensi operasional juga membaik, tercermin pada rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang turun signifikan menjadi 87,5%, dari 107,5% pada kuartal I-2024.
Baca Juga
Steffano Ridwan mengemukakan, pada periode tersebut, total kredit yang disalurkan Maybank Indonesia mencapai Rp 122 triliun. “Kami fokus pada pertumbuhan di segmen community financial services (CFS) nonritel yang naik 16,7% (yoy) dan kredit korporasi besar lokal yang tumbuh 31,4% (yoy),” papar dia.
Dia mengatakan, kredit ritel tumbuh 5,9% dengan kontribusi utama kredit otomotif, kredit pemilikan rumah (KPR), dan kredit konsumer. Adapun dana pihak ketiga (DPK) turun 4,9% (yoy) menjadi Rp 111,50 triliun, sehubungan dengan pengelolaan biaya dana yang ditempuh bank.
Seiring dengan itu, menurut Steffano, giro tumbuh 6,3%, sedangkan tabungan naik 5,2%. Meski begitu, dana murah atau current account and saving account (CASA) naik 1,6%. “Porsi CASA meningkat jadi 53% pada Maret 2025, dari 49,7% pada periode yang sama 2024,” tutur dia.

