Bank BJB (BJBR) Cetak Laba Rp 606 Miliar di Kuartal I 2025
JAKARTA, investortrust.id - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau bank bjb kembali menunjukkan performa solid dengan mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif sepanjang kuartal I 2025. Di tengah tantangan kondisi ekonomi global, terutama dampak perang dagang dan dinamika bisnis, bank bjb berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 606 miliar.
Tak hanya laba, pencapaian bank bjb juga tercermin dari pertumbuhan aset yang meningkat sebesar 10,2% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 223,1 triliun dengan kontribusi Kelompok Usaha Bank (KUB) juga menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan bank bjb, dimana perusahaan anak telah berkontribusi sebesar Rp 38,8 triliun atau setara 17,4% terhadap total aset.
Corporate Secretary bank bjb Ayi Subarna menyampaikan bahwa kredit dan pembiayaan pun mencatatkan pertumbuhan 11,4% yoy menjadi Rp 145,4 triliun, dengan dorongan kuat dari kontribusi perusahaan anak sebesar Rp 27,1 triliun.
"Segmen kredit konsumer tetap menjadi motor utama, tumbuh 4,7% yoy, terutama didukung oleh ekspansi kredit untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)," ujar Ayi dalam keterangan yang diterima investortrust.id, Selasa (29/4/2025).
Baca Juga
Mardigu dan Helmy Yahya Jadi Komisaris bank bjb, Ini Respons Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Ayi menjelaskan, inovasi digital bank bjb, seperti platform KGB Pisan, menunjukkan pertumbuhan eksponensial, dengan realisasi 3.987 Number of Account (NoA) dan outstanding kredit Rp 62,9 miliar hanya dalam waktu kurang dari setahun sejak peluncuran. Menurut Ayi, inisiatif ini memperkuat strategi bank bjb dalam mengoptimalkan potensi kredit ritel berbasis teknologi.
Dalam aspek keberlanjutan, bank bjb juga mencatatkan langkah maju dengan portofolio kredit berkelanjutan mencapai Rp 17,7 triliun atau 15% dari total portofolio kredit, naik 7,2% yoy. Kemudian, bank bjb telah menerbitkan Sustainable Bond tahap pertama sebesar Rp 1 triliun dan berencana menerbitkan tahap kedua di tahun ini, sebagai wujud komitmen memperkuat pembiayaan ramah lingkungan dan inklusif.
Dalam menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK), bank bjb mencatatkan pertumbuhan DPK untuk mengimbangi penyaluran kredit yang diberikan dengan menjaga LDR yang optimal. DPK secara konsol tercatat sebesar Rp 153,8 trilliun, yang didorong dari perusahaan anak sebesar Rp 27,0 triliun.
"Pencapaian ini tidak terlepas dari berbagai terobosan strategis yang dilakukan bank bjb untuk mengakselerasi bisnis, salah satunya melalui digitalisasi yang memungkinkan layanan bank menjadi lebih mudah dan nyaman bagi seluruh nasabah," jelas Ayi.
Lebih lanjut, Ayi menyebut, DIGI bank bjb sebagai aplikasi mobile banking andalan perusahaan, terus menunjukkan kinerja positif dengan jumlah pengguna yang kini telah mencapai 2,3 juta users dengan nilai transaksi mencapai Rp 89,7 triliun dalam periode 12 bulan terakhir, tumbuh 23,9% yoy.
"Peningkatan ini membuktikan keberhasilan bank bjb dalam mengadopsi perkembangan teknologi untuk memperluas jangkauan layanannya," kata Ayi.
Selain itu, ekspansi digital bank bjb juga terlihat dari jumlah merchant QRIS yang mencapai 1,3 juta merchant, serta pertumbuhan jumlah agen laku pandai bjb BiSA yang kini mencapai 27.404 agen. Jaringan ini memperluas akses layanan keuangan hingga ke pelosok daerah, memperkuat posisi bank bjb dalam mendukung inklusi keuangan nasional.
Di sisi lain, Ayi menyebut, dukungan penuh dari pemegang saham, terutama Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai pemegang saham terbesar, turut memberikan andil besar dalam mendorong performa positif bank bjb. Sinergi antara manajemen dan pemegang saham menciptakan fondasi kokoh bagi pertumbuhan di masa depan.
"Dengan strategi yang adaptif, inovasi digital yang konsisten, serta praktik good corporate governance, bank bjb optimistis dapat mempertahankan tren pertumbuhan positif hingga akhir tahun 2025. Kinerja yang solid di triwulan pertama menjadi modal penting untuk mencapai target-target di sepanjang tahun berjalan. Sehingga bank bjb dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi penguatan perekonomian nasional dan daerah," jelas Ayi.

