main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. macro

Kurs Rupiah Berpeluang Menguat usai Libur Panjang

 

 

JAKARTA, investortrust.id - Kurs rupiah berpeluang menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pekan ini,  setelah periode libur panjang memperingati Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah. Pada Kamis (05/06/2025) lalu, data Jisdor Bank Indonesia (BI) mencatat kurs rupiah menguat 28 poin (0,17%) ke level Rp 16.277 per dolar AS.

 

Menurut pengamat pasar uang Sutopo Widodo, secara umum, sentimen pasar rupiah saat ini cenderung beragam. Ia mengungkap ada harapan penguatan rupiah terutama dari potensi penurunan suku bunga The Fed dan sentimen global yang membaik. Di sisi lain masih, ada kekhawatiran terkait kondisi ekonomi domestik dan dinamika geopolitik global yang dapat memicu pelemahan rupiah.

 

"Investor akan terus mengumpulkan rilis data ekonomi dari AS dan kebijakan moneter dari The Fed serta Bank Indonesia. Ini untuk mengetahui arah pergerakan rupiah ke depan," kata Sutopo saat dihubungi Investortrust, Senin (09/06/2025).

 

Baca Juga

China Dicengkram Deflasi, Pasar Harapkan Stimulus Tambahan



 


Ytd, Rupiah Masih Melemah 

Sutopo menambahkan, meski rupiah sempat menguat 1,16% dalam sebulan terakhir, mata uang Garuda masih melemah 0,24% sepanjang tahun ini. Rupiah pernah mencapai rekor terendah Rp 17.107 per dolar AS pada April lalu.
 

"Penguatan rupiah didorong oleh harapan penurunan suku bunga The Fed, akibat melemahnya data ekonomi AS. Ini mendorong potensi aliran modal masuk ke Indonesia," ungkapnya.

 

Baca Juga

Bank Jatim (BJTM) Proyeksi Laba Naik Jadi 2,8 Kali Lipat, Raih Nominasi Best Bank


Presiden Komisaris HFX International Berjangka itu menuturkan, sentimen ini dibayangi oleh dinamika pasar global dan kebijakan Bank Indonesia yang terus berupaya menjaga stabilitas nilai tukar di tengah tekanan gejolak geopolitik dan dinamika kondisi ekonomi domestik. Sedangkan pada perdagangan Selasa (10/6/2025) esok hari, rupiah diprediksi diperdagangkan di rentang Rp 16.200 - Rp 16.350 per dolar AS.

BERITA TERKAIT

  • Kurs Rupiah Berpeluang Menguat usai Libur Panjang

    09/06/2025, 10.32 WIB
  • Usai Libur Panjang, Kurs Rupiah Menguat meski Indeks Dolar Rebound

    10/06/2025, 02.31 WIB
  • Jelang Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kurs Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.300

    28/05/2025, 13.11 WIB
  • Kecemasan Global Mereda, Rupiah Melemah usai Libur Panjang

    14/05/2025, 09.40 WIB
  • Kurs Rupiah Menguat ke Rp 16.493/USD usai Rilis Inflasi Turun

    02/05/2025, 09.07 WIB

ARTIKEL POPULER

  • Ecentio Tumbler Navy Selling
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATEDssss