Indonesia akan Bayar Iuran Ini jika Masuk OECD, AS Bayar Segini
JAKARTA, investortrust.id - Pemerintah Indonesia tengah mengajukan diri menjadi anggota kelompok kerja sama antarpemerintah Organisation Economic Cooperation and Development (OECD). Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Selasa (03/06/2025) sudah menyerahkan Initial Memorandum, sebagai tahapan terakhir untuk diulas dewan OECD dalam pertemuan di Paris, Prancis. Saat Indonesia sudah menyelesaikan seluruh proses aksesi, pemerintah RI perlu mengucurkan iuran wajib ke OECD.
Airlangga mengatakan proses perhitungan iuran itu akan dihitung berdasarkan produk domestik bruto (PDB) dan populasinya. “Terkait dengan budget contribution nanti akan dihitung berdasarkan PDB dan populasi. Sesudahnya, kita menjadi anggota penuh,” kata Airlangga saat konferensi pers yang digelar daring, dikutip Kamis (05/06/2025).
Baca Juga
Airlangga menuturkan, proses aksesi tersebut butuh waktu sekitar empat tahun. Tetapi, agar bisa menjadi anggota penuh, dia menyebut perlu waktu 5 hingga 10 tahun.
Anggaran OECD 2025
Dikutip dari laman resmi OECD, semua anggota penuh organisasi wajib berkontribusi terhadap pendanaan anggaran. Terdapat dua bagian anggaran, yakni yang didasarkan terhadap proporsi yang dibagi rata di antara negara-negara anggota dan skala proporsional ekonomi negara tersebut.
Anggaran bagian I untuk tahun 2025 adalah EUR 235 juta. Anggaran bagian II berjumlah EUR 126,1 juta. Artinya, total anggaran OECD yaitu sebesar EUR 361,1 juta atau Rp 6,72 triliun, dengan kurs Rp 18.610 per euro.
Baca Juga
Sejumlah negara perlu memberikan kontribusi terhadap iuran pada anggaran bagian I. OECD membagi persentase yang harus dibayarkan negara-negara tersebut.
Berikut detailnya, dengan pengurutan dari besaran proporsi iuran terbesar hingga terkecil:
Amerika Serikat kontribusi 18,3%
Jepang kontribusi 7,9%
Jerman kontribusi 7,6%
United Kingdom 5,5%
Prancis kontribusi 5,1%
Italia kontribusi 4%
Kanada kontribusi 3,9%
Korea Selatan kontribusi 3,6%
Australia kontribusi 3,2%
Spanyol kontribusi 3%
Meksiko kontribusi 2,9%
Belanda kontribusi 2,4%
Swiss kontribusi 2,1%
Turkiye kontribusi 2,1%
Polandia kontribusi 1,8%
Belgia kontribusi 1,8%
Norwegia kontribusi 1,6%
Swedia kontribusi 1,6%
Austria kontribusi 1,5%
Israel kontribusi 1,5%
Denmark kontribusi 1,4%
Irlandia kontribusi 1,4%
Chili kontribusi 1,2%
Kolombia kontribusi 1,2%
Ceko kontribusi 1,2%
Finlandia kontribusi 1,2%
Portugal kontribusi 1,2%
Yunani kontribusi 1,1%
Selandia Baru kontribusi 1,1%
Hungaria kontribusi 1%
Republik Slovakia kontribusi 1%
Kosta Rika kontribusi 0,9%
Slovenia kontribusi 0,9%
Lithuania kontribusi 0,9%
Estonia kontribusi 0,9%
Latvia kontribusi 0,8%
Luksemburg kontribusi 0,8%
Islandia kontribusi 0,6%
Dengan perhitungan anggaran ini, AS diwajibkan menyetor EUR 43 Juta atau sekitar Rp 800,2 miliar.

