Pemerintah Terus Dorong Tercapainya Kesepakatan IEU-CEPA
JAKARTA, investortrust.id - Pemerintah terus mendorong tercapainya kesepakatan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa Indonesia membutuhkan dukungan untuk mencapai kesepakatan tersebut.
“Ada dua atau tiga isu yang disampaikan kepada kita,” kata Airlangga saat Indonesia-France Business Forum, di Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Airlangga berharap halangan yang ada dalam penyelesaian kesepakatan IEU-CEPA dapat dikesampingkan. “Kita sudah membahas ini sembilan tahun, sudah saatnya untuk diselesaikan,” ujar dia.
Selain kesepakatan di bidang perekonomian, Airlangga berharap kerja sama pendidikan dan seni antarkedua negara juga dapat terjalin. Kerja sama science, technology, engineering, art, mathematic (STEAM) tidak ada kekuatan dan mesin yang dikembangkan.
“Revolusi pertama adalah STEAM dan kita sedang memasuki revolusi industri keempat,” ujar dia.
Baca Juga
RI-Uni Eropa Masuki Fase Kesepakatan Akhir Pembentukan IEU-CEPA
Deputi bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi perjanjian bilateral dengan Perancis menjadi bagian untuk mempermudah diselesaikannya IEU-CEPA. Sebab, proses IEU-CEPA, mendapat dorongan yang signifikan dari negara-negara yang berpengaruh seperti Perancis.
“Diharapkan dengan memperkuat dengan negara-negara yang signifikan di dalam proses keputusan, karena ada hambatan terhadap produk dari Indonesia seperti kelapa sawit, itu segera dapat diselesaikan,” ujar Edi kepada investortrust.id.
Edi menyebut pertemuan semacam ini Eropa dapat memahami potensi Indonesia. Selain itu, diharapkan pertemuan ini membuka pemahaman mengenai cara Indonesia mengatasi berbagai isu lingkungan.
“Kita mendekati semua negara yang kita anggap strategis dan signifikan dengan kita,” kata dia.
Selain Prancis, Indonesia juga telah menjalin kerja sama dengan Jerman dan Rusia. Dua negara yang disebut terakhir menurut Edi masih kurang memahami potensi yang dimiliki Indonesia sepenuhnya.
“Ini kesempatan baik kita untuk membuka hubungan dengan mereka,” jelas dia.
Edi menjelaskan hubungan bilateral yang dibangun dengan Prancis juga menjadi jalan untuk mendiversifikasi pasar ekspor Indonesia. Beberapa negara juga tengah dibidik untuk diajak bekerja sama dalam perdagangan dengan Indonesia. Sayangnya. nama-nama negara yang dijajaki tersebut masih belum dapat disampaikan.
“Kita siapkan dulu,” ujar dia.

