Dana Asing Terus Masuk, Rupiah Makin Perkasa terhadap Dolar dan Yen
JAKARTA, investortrust.id - Kurs rupiah terus menguat terhadap dolar Amerika Serikat dan yen pada perdagangan valas di pasar spot Senin (26/05/2025), seiring indeks dolar AS masih melemah. Penguatan mata uang Garuda juga didorong dana asing yang terus mengalir masuk ke saham dan Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia.
Rupiah menguat 40 poin atau 0,25% ke level Rp 16.174 per dolar AS pada pukul 09.48 WIB, berdasarkan data Yahoo Finance. Namun, secara year to date, mata uang Garuda masih terdepresiasi terhadap greenback 0,55%. Kurs rupiah ini jauh melemah dibanding asumsi dalam APBN 2025 sebesar Rp 16.000 per dolar AS.
Rupiah juga makin perkasa terhadap yen Jepang, menguat 0,14 poin atau 0,12% ke Rp 113,6. Namun, secara year to date, rupiah masih terdepresiasi 10,88%.
"Investor mencerna berbagai data ekonomi, termasuk percepatan inflasi inti Jepang. Sementara itu, ancaman Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif 50% atas impor dari Uni Eropa menambah ketidakpastian pasar global," ujar ekonom Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Senin ((26/05/2025) pagi.
Baca Juga
Namun, kurs rupiah melemah 32 poin atau 0,17% terhadap euro, ke Rp 18.444 pada Senin pukul 09.46 WIB. Rupiah juga masih terdepresiasi 10,71% secara year to date.
Asing Net Buy Jumbo SBN
Sementara itu, pemodal asing lanjut mencatatkan pembelian bersih saham Rp 0,59 triliun Jumat lalu. Secara month to date, asing sudah mencatatkan pembelian bersih saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rp 4,05 triliun hingga Jumat lalu. Sedangkan secara year to date, asing masih mencatatkan net sell saham Rp 46,66 triliun hingga Jumat lalu.
Asing juga lanjut memborong SBN. Data terbaru yang dirilis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) adalah transaksi pada Kamis lalu (22/05/2025). Non-resident melakukan pembelian neto jumbo Rp 7,28 triliun di pasar SBN rupiah yang dapat diperdagangkan.
Secara month to date, asing sudah mencatatkan pembelian bersih Rp 17,04 triliun hingga Kamis lalu. Sedangkan secara year to date, asing mencatatkan net buy Rp 40,06 triliun hingga Kamis lalu.
Baca Juga
Harga Emas Antam Turun Efek Trump Longgarkan Tarif Eropa, Siap Beli Sekarang?

