Minim Katalis, Kurs Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.255/USD
JAKARTA, investortrust.id - Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan Selasa (27/05/2025) sore ini. Jisdor Bank Indonesia (BI) mencatat kurs rupiah melemah 48 poin (0,29%) ke level Rp 16.255 per dolar AS, dari hari sebelumnya menguat di posisi Rp 16.207 per dolar AS.
Pada perdagangan di pasar spot valas, data Yahoo Finance mencatat kurs rupiah bergerak melemah 36 poin (0,22%) ke level Rp 16.270 per dolar AS hingga pukul 15.45 WIB. Dalam penutupan perdagangan kemarin, kurs rupiah berada di posisi Rp 16.234 per dolar AS.
"Tergelincirnya kurs rupiah pada perdagangan hari ini ditenggarai akibat minimnya katalis atau fundamental pendukung, baik dari domestik maupun global, yang signifikan. Selain itu, libur di Amerika memperingati Memorial Day membuat pelaku pasar cenderung bersikap wait and see," kata pengamat pasar uang PT Valbuary Asia Futures Nanang Wahyudin kepada Investortrust, Selasa (27/05/2025).
Baca Juga
Tunggu Data Durable Goods Orders
Ia menambahkan, investor juga tengah menantikan data terbaru nanti malam, ketika AS merilis data Durable Goods Orders dan CB Consumer Confidence. Keduanya, kata Nanang, diproyeksikan lebih rendah dari perkiraan.
"Inilah yang membuat pergerakan rupiah cenderung netral dan konsolidasi pada kisaran Rp 16.200 - Rp 16.300 per dolar AS. Terlebih lagi, pasar aktif di dalam negeri hanya sampai hari Rabu, karena libur nasional dan cuti bersama," ungkapnya.
Baca Juga
Tunda Tarif UE
Sementara itu Presiden AS Donald Trump baru-baru ini menunda penerapan tarif 50% terhadap Uni Eropa hingga awal Juli 2025. Meski penundaan ini memberikan sedikit kelegaan, menurut Nanang, inkonsistensi kebijakan perdagangan AS menimbulkan kebingungan di pasar dan membuat pelaku pasar berhati-hati dalam menentukan posisi barunya.
Selain itu, kekhawatiran investor terhadap arah kebijakan suku bunga The Fed dan kondisi geopolitik regional menambah tekanan terhadap mata uang negara berkembang, termasuk rupiah. "Sentimen investor masih dibayangi oleh ketidakpastian pasar keuangan global," sebutnya.
Baca Juga
Sedangkan Kamis dini hari, The Fed akan melakukan rilis meeting minutes dari pertemuan sebelumnya. Investor akan fokus pada prospek yang disampaikan Ketua The Fed Jerome Powell nantinya. Beberapa data penting lainnya juga akan diumumkan pekan ini, diantaranya Prelim GDP dan Core PCE Price Index.
Analis Valbuary Asia Futures itu memperkirakan, pada perdagangan Rabu (28/5/2025) esok hari, kurs rupiah cenderung melemah. Ini imbas adanya potensi penguatan indeks dolar AS.

