Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.532/USD Jumat
JAKARTA, investortrust.id - Kurs rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat, dalam perdagangan hari Jumat (9/5/2025) jelang akhir pekan. Jisdor Bank Indonesia (BI) mencatat kurs rupiah melemah 35 poin (0,21%) ke level Rp 16.532 per dolar AS. Sebelumnya, kurs rupiah juga melemah pada level Rp 16.497 per dolar AS kemarin.
Pada perdagangan di pasar spot valas, berdasarkan data Yahoo Finance, kurs rupiah bergerak terdepresiasi 21 poin (0,13%) ke level Rp 16.510 per dolar AS. Sebelumnya, kurs rupiah berada pada posisi Rp 16.489 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menuturkan sejumlah sentimen mempengaruhi menguatnya indeks dolar AS sepanjang perdagangan hari ini. Di antaranya, rencana pertemuan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dengan pejabat ekonomi utama Cina Wakil Perdana Menteri He Lifeng di Swiss pada tanggal 10 Mei, untuk bekerja menuju penyelesaian sengketa perdagangan yang telah mengancam pertumbuhan ekonomi global.
Selain itu, Presiden AS Donald Trump pada Kamis menandatangani kerangka kerja untuk kesepakatan perdagangan dengan Inggris, di mana tarif 10% yang dikenakan pada barang yang diimpor dari Inggris tetap berlaku, sementara Inggris setuju untuk menurunkan tarifnya menjadi 1,8% dari 5,1%.
"Segera setelah pengumuman tersebut, Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan dalam wawancara media bahwa AS berencana untuk segera melakukan lusinan kesepakatan perdagangan, tetapi kemungkinan akan mempertahankan tarif universal sebesar 10%," kata Ibrahim dalam laporannya, Jumat (09/05/2025).
Baca Juga
Transaksi Judol Turun 80% Diblokir Kemenkomdigi, Masih Tembus Rp 47 Triliun
Baja dan Aluminium ke AS akan Bebas BM 25%
Selain itu, impor baja dan aluminium ke AS akan dibebaskan dari pungutan Trump bea masuk (BM) sebesar 25%. Trump juga mengatakan bahwa ia mengharapkan negosiasi substantif antara AS dan Tiongkok. Pejabat dari kedua negara akan bertemu selama akhir pekan untuk pembicaraan perdagangan.
Berdasarkan data ekonomi AS, ia mengungkapkan, pasar tenaga kerja tetap solid. "Melegakan bagi Federal Reserve (The Fed) yang mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu. Pada hari Jumat, sejumlah pejabat The Fed akan menjadi berita utama, setelah periode pemadaman menjelang pertemuan kebijakan moneter pada tanggal 7 Mei," paparnya.
Baca Juga
Triputra Agro (TAPG) Merogoh 93% Laba Bersih 2024 untuk Dividen, Ini Alasannya

