Cadev Turun, Asing Net Sell Saham dan SBN
JAKARTA, investortrust.id – Asing berbalik arah mencatatkan net sell di Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia berdasarkan rilis data Kemenkeu terbaru yakni transaksi pada Rabu. Non-resident juga melanjutkan jual bersih saham di Bursa Efek Indonesia Kamis ini.
Net capital outflows tercatat senilai Rp 0,84 triliun dalam perdagangan saham di BEI Kamis (08/05/2025), sehingga menambah akumulasi penjualan bersih saham oleh asing month to date menjadi Rp 2,57 triliun. “Sedangkan secara year to date, asing sudah mencatatkan net sell Rp 53,28 triliun. Ini setara US$ 3,23 miliar,” papar manajemen BEI dalam keterangan di Jakarta, Kamis malam.
Aliran dana asing keluar ini terjadi seiring rilis penurunan cadangan devisa Indonesia. Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2025 sebesar US$ 152,5 miliar, menurun dibandingkan posisi pada akhir Maret sebesar US$ 157,1 miliar.
"Perkembangan tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respons Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang makin tinggi," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan Jakarta, 8 Mei 2025.
Baca Juga
Kardinal Mulai Voting Hari Ini, Probabilitas Paus Terpilih dari Italia Terbesar?
Ytd, SBN Net Buy
Sedangkan di pasar SBN, data terbaru yang dirilis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) adalah transaksi Rabu (07/05/2025), dengan non-resident di pasar SBN rupiah yang dapat diperdagangkan berbalik mencatatkan penjualan neto Rp 0,91 triliun. Pada hari sebelumnya, asing masih mencatatkan net buy Rp 1,07 triliun.
Sedangkan secara month to date, asing mencatatkan penjualan bersih Rp 0,23 triliun hingga kemarin. Namun, secara year to date, asing masih mencatatkan net buy Rp 22,79 triliun hingga kemarin.
Baca Juga
Sektor Pertanian Bertumbuh Spektakuler, Sebuah Sinyal Kebangkitan Pertanian?
Neraca Transaksi Modal dan Finansial Surplus
Denny mengatakan, posisi cadangan devisa pada akhir April 2025 tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka itu juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, BI memandang posisi cadangan devisa memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal sejalan dengan tetap terjaganya prospek ekspor, neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus," ujarnya.
Optimisme BI didasari keyakinan akan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik. Bank Indonesia ke depan juga terus meningkatkan sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal, guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
.

