Asing Lanjut Net Buy SBN Jumbo Rp 6 Triliun, Net Sell Saham Rp 0,18 Triliun
JAKARTA, investortrust.id – Dana asing masih mengalir masuk ke Surat Berharga Negara (SBN) RI berdasarkan data terbaru DJPPR, dengan mencatatkan net buy jumbo menembus Rp 6 triliun pada Jumat (25/04/2025). Namun, di pasar saham masih lanjut mencatatkan net sell Rp 0,18 triliun dalam perdagangan Senin (28/04/2025), di Bursa Efek Indonesia.
Jual neto itu membuat asing menambah akumulasi penjualan bersih month to date Rp 20,96 triliun. “Sedangkan secara year to date, asing sudah mencatatkan net sell Rp 50,88 triliun. Ini setara US$ 3,02 miliar,” papar BEI dalam keterangan di Jakarta, Senin sore.
Baca Juga
Sedangkan di pasar SBN, data terbaru yang dirilis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) adalah transaksi Jumat lalu, dengan non-resident di pasar SBN rupiah yang dapat diperdagangkan mencatatkan pembelian neto Rp 6 triliun. Secara month to date, asing sudah mencatatkan pembelian bersih Rp 9,27 triliun hingga Jumat lalu, sedangkan secara year to date mencapai Rp 24,50 triliun hingga Jumat lalu.
Baca Juga
30 April, Batas Penukaran Empat Uang Kertas Emisi 1979, 1980, dan 1982
Asing Buru BBRI dan BBCA
Berdasarkan catatan Investortrust, pemodal asing memburu dua saham papan atas yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Hal ini mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup naik 44,05 poin (0,66%) ke 6.722,97, Senin (28/04/2025).
Pemodal asing melakukan pembelian bersih (net buy) saham BBRI Rp 275,82 miliar dan BBCA mencapai Rp 181,15 miliar. Pembelian bersih juga kembali melanda saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 84,04 miliar, PT Petrosea Tbk (PTRO) Rp 44,96 miliar, dan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) Rp 37,14 miliar.
Kenaikan IHSG hari ini ditopang penguatan mayoritas sektor saham. Indeks harga saham sektor energi melonjak 1,30%, sektor keuangan 0,83%, sektor consumer primer 0,75%, sektor industri 0,56%, dan sektor infrastruktur naik 0,46%. Sebaliknya, penurunan melanda indeks saham sektor teknologi 0,53% dan sektor material dasar 0,03%.
Di tengah lompatan IHSG, beberapa saham mencetak lonjakan harga hingga auto reject atas (ARA), yaitu PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) naik 34,92% menjadi Rp 170, PT Remala Abadi Tbk (DATA) melambung 24,76% menjadi Rp 1.310, dan PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) meningkat 24,27% menjadi Rp 640.
Penguatan signifikan juga melanda saham PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) melambung 27,27% menjadi Rp 196, PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) naik 22% menjadi Rp 122, dan PT Petrosea Tbk (PTRO) menguat 18,37% menjadi Rp 2.900. Sebaliknya saham dengan penurunan paling dalam yaitu saham PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL), PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO), PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), dan PT Indo Straits Tbk (PTIS).