main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. macro

Rupiah Makin Perkasa ke Rp 16.500-an Seusai Sri Mulyani Umumkan Penerimaan Pajak Meningkat

 

JAKARTA, investortrust.id - Kurs rupiah ditutup menguat signifikan dalam perdagangan Rabu (30/4/2025). Berdasarkan data Jisdor Bank Indonesia (BI), kurs rupiah menguat signifikan 108 poin (0,64%) ke level Rp 16.679 per dolar Amerika Serikat (AS).

 

Pada perdagangan pasar spot valas, data Yahoo Finance menunjukkan kurs rupiah bergerak menguat 157 poin (0,94%) ke level Rp 16.597 per dolar AS dari perdagangan sebelumnya Rp 16.754 per dolar AS.

 

Baca Juga

Manufaktur Tiongkok Anjlok, Korsel Tingkatkan Investasi di Indonesia, Rupiah Perkasa

 

Pada Maret 2025, pendapatan negara mencapai Rp 516,1 triliun, meningkat dari realisasi penerimaan per akhir Februari 2025 sebesar Rp 316,9 triliun. Peningkatan utamanya ditopang kenaikan penerimaaan perpajakan.

 

“Jadi dalam waktu 1 bulan saja, pendapatan negara mengalami kenaikan Rp 200 triliun sendiri,” kata Sri Mulyani saat paparan kinerja APBN KiTa edisi April 2025, Rabu (30/4/2025).

 

Menurut Sri Mulyani, pendapatan negara terkerek dari penerimaan perpajakan. Hingga akhir Maret 2025, penerimaan pajak mencapai Rp 400,1 triliun atau naik 66,43% dibandingkan penerimaan akhir Februari 2025 sebesar Rp 240,4 triliun. “Kenaikan ini terlihat pada penerimaan pajak, dari Rp 187,8 triliun menjadi Rp 322,6 triliun,” ujar dia.

 

Sedangkan sentimen global, pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menuturkan, kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang tidak menentu meningkatkan kekhawatiran melemahnya pertumbuhan ekonomi global.

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1744090787/investortrust-bucket/images/1744090791395.png
Petugas menghitung uang rupiah dan dolar AS di Ayu Masagung Money Changer, Jakarta. Foto: Investortrust/Dicki Antariksa. ()
Source:

 

"Hal ini bisa terlihat dari rilis data keyakinan konsumen AS merosot ke level terendah hampir 5 tahun pada April karena meningkatnya kekhawatiran atas tarif, data menunjukkan pada Selasa," ungkap Ibrahim dalam laporan tertulis, Rabu (30/4/2025).

 

Presiden AS Donald Trump berencana melunakkan dampak tarif otomotifnya dengan mencegah bea masuk pada mobil buatan luar negeri agar tidak tertumpuk dengan tarif lain dan mengurangi pungutan pada suku cadang asing yang digunakan dalam pembuatan mobil.

 

Selain itu, data indeks manajer pembelian (purchasing manager index/PMI) resmi menunjukkan aktivitas manufaktur China menyusut lebih dari yang diharapkan pada April, sementara aktivitas keseluruhan juga melemah setelah pertukaran tarif yang mengerikan antara Beijing dan Washington. 

 

Baca Juga

Rupiah dan Indeks Dolar Kompak Menguat

 

"Meskipun data PMI swasta masih menunjukkan beberapa ketahanan dalam aktivitas manufaktur, trennya jelas ekspor China menghadapi penurunan tajam dalam pesanan ekspor luar negeri setelah Trump mengenakan tarif 145% pada barang-barang China," tuturnya.

 

Data PMI pada Rabu menyoroti dampak perang dagang China-AS terhadap bisnis Tiongkok, yang menyiapkan ekonomi untuk awal yang lemah pada kuartal kedua 2025. Data yang lemah juga memberi lebih banyak tekanan pada Beijing untuk mengeluarkan lebih banyak langkah stimulus.

BERITA TERKAIT

  • Rupiah Makin Perkasa ke Rp 16.500-an Seusai Sri Mulyani Umumkan Penerimaan Pajak Meningkat

    30/04/2025, 10.03 WIB
  • Ingatkan Penerimaan Negara yang Tak Mudah, Sri Mulyani Tuntut Perbaikan Coretax dan Ceisa

    23/05/2025, 04.35 WIB
  • RUU Potong Pajak dan Belanja AS Naik Lolos, Rupiah Makin Perkasa

    23/05/2025, 02.43 WIB
  • Rupiah Menguat usai Sri Mulyani 'Manggung' di DPR Bawa Kerangka Ekonomi Makro 2026

    20/05/2025, 09.49 WIB
  • Istana Sebut Penunjukkan Djaka Budi Utama sebagai Dirjen Bea Cukai atas Usulan Sri Mulyani

    26/05/2025, 06.11 WIB

ARTIKEL POPULER

  • Ecentio Tumbler Navy Selling
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATEDssss