Indonesia Teken Kerahasiaan Negosiasi AS, Rupiah Perkasa Rp 16.779/USD Selasa
JAKARTA, investortrust.id – Kurs rupiah perkasa terhadap dolar Amerika Serikat dan hard currencies yang lain seperti yen dan euro pada perdagangan valas di pasar spot Selasa (29/04/2025) pagi, kendati indeks dolar menguat lagi. Hal ini seiring tim pemerintah Indonesia meneken kerahasiaan negosiasi soal tarif impor dengan AS.
Berdasarkan data Yahoo Finance, nilai tukar mata uang Garuda bergerak menguat ke 70 poin atau 0,42%% pada pukul 09.15 WIB, ke Rp 16.779 per dolar AS. Apresiasi rupiah ini juga seiring masuknya dana asing ke Surat Berharga Negara (SBN) jumbo Rp 6 triliun pada Jumat lalu, berdasarkan data terbaru yang dirilis Kemenkeu.
Di sisi lain, kurs rupiah masih lebih lemah ketimbang asumsi APBN 2025 Rp 16.000 per dolar AS. Secara year to date, rupiah masih terdepresiasi 4,31%.
"Indonesia melaporkan kemajuan dalam negosiasi tarif dengan AS, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif impor resiprositas 32% atas produk Indonesia (pemberlakuannya masih ditunda 90 hari per 9 April 2025). Pemerintah Indonesia mengajukan proposal pembelian produk AS senilai mendekati surplus dagangnya dengan AS US$ 19,5 miliar, dan menyertakan rencana investasi pada proyek blue ammonia di Louisiana (AS), sambil meminta perlakuan tarif resiprositas (rendah) untuk sejumlah komoditas utama," kata analis pasar modal dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno dalam keterangan di Jakarta, Selasa pagi.
Baca Juga
30 April, Batas Penukaran Empat Uang Kertas Emisi 1979, 1980, dan 1982
Rupiah juga perkasa terhadap yen Jepang dan euro Selasa pagi. Kurs rupiah terapresiasi 117 poin atau 0,61% ke Rp 19.120 per euro pagi ini, namun secara ytd masih terdepresiasi 14,77%.
Kurs rupiah juga menguat 0,69 poin atau 0,58% terhadap yen, ke 117,88 Selasa ini. Namun, secara ytd masih terdepresiasi 15,02%.
AS Tunggu Tiongkok
Kabar global lain yang menjadi sorotan dari Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent, yang menegaskan Tiongkok perlu mengambil langkah pertama untuk meredakan ketegangan, sembari menyoroti ketergantungan ekspor Tiongkok ke pasar AS dan menyebut tarif 120-145% atas RRT saat ini tidak berkelanjutan. "Bessent juga menyampaikan adanya kemajuan dalam negosiasi dengan beberapa negara lain, dengan kemungkinan kesepakatan dagang dengan India dalam waktu dekat," ujar Karinska.
Sementara itu, indeks dolar AS pada Selasa pagi menguat 0,07 poin atau 0,07% ke 99,08. Sedangkan secara year to date, DXY ini masih melemah 8,68%.

