Cadev Meningkat, Kurs Rupiah Ditutup Menguat Selasa
JAKARTA, investortrust.id - Kurs rupiah ditutup menguat pada perdagangan Selasa (10/06/2025) sore ini. Jisdor Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah menguat tipis 1 poin (0,02%), ke level Rp 16. 276 per dolar AS.
Pada perdagangan di pasar spot valas yang dipantau Bloomberg hingga pukul 16.00 WIB, kurs rupiah bergerak menguat 16 poin (0,10%) ke level Rp 16.275 per dolar AS.
Menurut Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Andry Asmoro, sentimen pasar global mulai membaik menyusul dialog baru antara Amerika Serikat dan Cina, karena para pejabat senior melanjutkan negosiasi perdagangan untuk meredakan ketegangan dan meninjau kembali kebijakan penaikan tarif impor. "Pembicaraan ini telah membantu meredakan kekhawatiran di pasar global dan memulihkan kepercayaan di pasar," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (10/06/2025).
Dorong Selera Risiko
Andry menjelaskan, pergeseran sentimen global ini dapat mendorong selera risiko yang lebih besar di kalangan investor, membuka jalan bagi aliran modal yang lebih seimbang ke pasar berkembang termasuk Indonesia. Seiring meredanya tekanan eksternal, rupiah dapat memperoleh keuntungan dari posisi investor yang lebih baik, sementara cadangan devisa (cadev) membaik.
"Data terbaru menunjukkan bahwa rupiah telah terdepresiasi hanya sekitar 1% hingga hari ini (year to date). Itu menandai pemulihan yang signifikan dari depresiasi hingga 4% di awal tahun ini," tutur Andry.
Pada perdagangan di pasar spot valas yang dipantau Bloomberg hingga pukul 16.00 WIB, kurs rupiah bergerak menguat 16 poin (0,10%) ke level Rp 16.275 per dolar AS.
Menurut Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Andry Asmoro, sentimen pasar global mulai membaik menyusul dialog baru antara Amerika Serikat dan Cina, karena para pejabat senior melanjutkan negosiasi perdagangan untuk meredakan ketegangan dan meninjau kembali kebijakan penaikan tarif impor. "Pembicaraan ini telah membantu meredakan kekhawatiran di pasar global dan memulihkan kepercayaan di pasar," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (10/06/2025).
Baca JugaBank Jateng Bukukan Laba Bersih Rp 1,27 Triliun, Raih Nominasi Investortrust Best Bank
Dorong Selera Risiko
Andry menjelaskan, pergeseran sentimen global ini dapat mendorong selera risiko yang lebih besar di kalangan investor, membuka jalan bagi aliran modal yang lebih seimbang ke pasar berkembang termasuk Indonesia. Seiring meredanya tekanan eksternal, rupiah dapat memperoleh keuntungan dari posisi investor yang lebih baik, sementara cadangan devisa (cadev) membaik.
"Data terbaru menunjukkan bahwa rupiah telah terdepresiasi hanya sekitar 1% hingga hari ini (year to date). Itu menandai pemulihan yang signifikan dari depresiasi hingga 4% di awal tahun ini," tutur Andry.
Baca Juga
Usai Libur Panjang, Kurs Rupiah Menguat meski Indeks Dolar Rebound
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mengumumkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2025 tetap tinggi bahkan meningkat ke US$ 152,5 miliar. Pada akhir April 2025, cadangan devisa (cadev) Indonesia sebesar US$ 152,4 miliar.


