OpenAI Caplok Startup Desainer iPhone Senilai Rp 104 Triliun, Mau Bikin Apa?
CALIFORNIA, investortrust.id - OpenAI resmi mengakuisisi startup desain io Product, yang didirikan oleh mantan kepala desain Apple, Jony Ive. Akuisisi ini bernilai sekitar US$ 6,5 miliar atau setara Rp 104 triliun, dalam bentuk kesepakatan saham berdasarkan valuasi OpenAI yang kini mencapai US$ 300 miliar.
Melalui akuisisi ini, OpenAI juga mengumumkan bahwa Jony Ive akan bergabung sebagai kepala kreatif. Perannya adalah merancang perangkat keras generasi baru yang dirancang khusus untuk mendukung teknologi AI generatif seperti ChatGPT.
Sebelumnya, perusahaan desain milik Ive, LoveFrom, telah bekerja sama dengan OpenAI selama dua tahun terakhir untuk mengeksplorasi perangkat berbasis AI. Kolaborasi tersebut kini naik level lewat akuisisi penuh terhadap io Products.
Dikutip dari Reuters, Kamis (22/5/2025), CEO OpenAI, Sam Altman, mengatakan bahwa saat ini mereka tengah mengembangkan purwarupa perangkat AI yang disebutnya sebagai “teknologi tercanggih yang pernah ada”. Meski belum merinci bentuk perangkatnya, Altman dan Ive menyebut bahwa perangkat yang ada saat ini sudah terlalu kuno untuk kebutuhan teknologi masa depan.
Langkah ini disebut sebagai strategi OpenAI untuk memiliki kontrol penuh terhadap distribusi produknya, tanpa bergantung pada sistem operasi milik pihak lain seperti iOS (Apple) atau Android (Google).
Di sisi lain, saham Apple tercatat turun lebih dari 2% usai pengumuman akuisisi ini. Banyak pihak menilai Apple agak tertinggal dalam persaingan AI, terutama karena peluncuran fitur Apple Intelligence yang lambat dibanding fitur AI dari Android.
Baca Juga
OpenAI dan Microsoft Tinjau Ulang Kemitraan, Buka Jalan Menuju IPO
OpenAI bukan satu-satunya pemain yang mencoba membawa AI ke perangkat khusus. Sebelumnya, startup Humane AI sempat meluncurkan AI Pin, namun gagal di pasar karena masalah baterai, panas, harga tinggi, dan fungsi terbatas. Humane akhirnya diakuisisi oleh HP sebesar US$ 116 juta, yang sekaligus menghentikan produk AI Pin.
Sementara itu, ada juga Rabbit (startup pembuat perangkat r1) mencatat penjualan lebih dari 100.000 unit. Namun, banyak reviewer menilai perangkat ini masih kalah lengkap dibandingkan smartphone konvensional.
Dengan masuknya Jony Ive ke tim inti OpenAI, publik berharap perusahaan ini bisa memadukan kecanggihan AI dengan desain elegan dan user-friendly seperti halnya iPhone dulu. Tujuannya jelas menciptakan perangkat AI yang benar-benar bisa menggantikan peran smartphone di masa depan.
Langkah besar ini juga menunjukkan bahwa OpenAI tidak hanya ingin menjadi pemain utama di ranah perangkat lunak, tetapi juga siap menguasai ekosistem perangkat keras yang selama ini dikuasai oleh Apple dan Google. (C-13)
Baca Juga
Tak Peduli Tarif Resiprokal, Apple Inc Bakal Tambah Modal Investasi di Indonesia

