Yield USTreasury Turun, Investor Tunggu Arah Negosiasi AS-China
NEW YORK, investortrust.id - Pasar obligasi pemerintah AS memulai pekan dengan penurunan imbal hasil di tengah ekspektasi hati-hati terhadap perkembangan diplomasi dagang antara dua kekuatan ekonomi dunia. Imbal hasil Treasury tenor 10 tahun turun 2,6 basis poin ke level 4,482%, sementara yield tenor 2 tahun terkoreksi hampir 4 basis poin ke 4,005%.
Baca Juga
Yield USTreasury Turun Tajam Setelah Rilis Data Ketenagakerjaan ADP
Penurunan ini mencerminkan sikap ‘wait and see’ investor terhadap hasil pertemuan yang berlangsung di London antara pejabat tinggi pemerintahan Presiden AS Donald Trump dan perwakilan China. Delegasi AS terdiri dari Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer.
China menurunkan Wakil Perdana Menteri He Lifeng untuk memimpin delegasi dalam putaran pertama pembicaraan ekonomi bilateral di Inggris, menurut pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri China. He sebelumnya memimpin dialog serupa di Swiss bulan lalu dan kini menjadi negosiator utama Beijing dalam isu perdagangan internasional.
Baca Juga
Terobosan Perang Dagang: AS-China Sepakat Pangkas Tarif Selama 90 Hari
Seorang sumber yang dekat dengan proses itu menyebutkan kepada CNBC bahwa pembicaraan akan berlanjut pada Selasa pagi. Sinyal positif dari pertemuan ini dinanti pasar sebagai indikasi apakah akan terjadi pelonggaran tarif atau normalisasi perdagangan strategis, khususnya terkait ekspor mineral penting.
Di luar geopolitik, pasar juga tengah bersiap menghadapi rilis data inflasi utama yang berpotensi menggerakkan pasar obligasi lebih lanjut. Indeks harga konsumen (CPI) akan diumumkan pada Rabu, disusul indeks harga produsen (PPI) pada Kamis. Data ini akan menjadi acuan utama untuk membaca dampak nyata dari kebijakan tarif terhadap harga-harga di tingkat konsumen dan produsen.

