Eropa Masuki Zona Konsolidasi, Pasar Tunggu Arah Ekonomi Jerman
LONDON, investortrust.id – Bursa saham Eropa melemah tipis pada perdagangan Selasa (6/5), mengakhiri tren penguatan selama hampir dua pekan terakhir. Ketidakpastian politik Jerman yang sempat meningkat di awal sesi mereda setelah Friedrich Merz akhirnya terpilih sebagai Kanselir Jerman melalui putaran kedua pemungutan suara parlemen.
Baca Juga
Lewati Drama Pemungutan Suara, Merz Akhirnya Terpilih Jadi Kanselir Jerman
Dikutip dari CNBC, indeks acuan Stoxx Europe 600 melemah 0,18%, dengan tekanan terbesar berasal dari sektor kesehatan yang turun 1,09%. Di sisi lain, sektor energi menunjukkan penguatan moderat sebesar 0,92%, mencerminkan sentimen harga minyak yang lebih stabil.
Indeks DAX Jerman sempat tergelincir lebih dari 0,6% namun mengurangi kerugian dan ditutup turun 0,4%, setelah pelantikan Merz memberikan kejelasan arah politik di tengah agenda ekonomi yang pro-pertumbuhan meski belum teruji.
Menurut analis pasar Eropa dari NordLB, rebound DAX setelah pemilihan Merz mencerminkan bahwa pasar lebih memilih kepastian politik, meskipun tantangan koalisi tetap membayangi.
Sementara itu, FTSE 100 Inggris naik tipis 0,01% meski sempat stagnan sepanjang sesi. Penutupan ini memperpanjang rekor streak kenaikan harian terpanjang dalam sejarah indeks tersebut, didorong ekspektasi stabilisasi inflasi dan rotasi ke sektor defensif.
Baca Juga
Pasar Eropa di Zona Hijau, FTSE 100 Cetak Rekor Kenaikan 11 Hari Beruntun
Di Asia-Pasifik, kinerja pasar cenderung bervariasi dengan fokus pada pergerakan mata uang regional. Beberapa mata uang Asia menguat terhadap dolar AS, seiring ekspektasi jeda kenaikan suku bunga oleh The Fed dan ketegangan dagang yang kembali mencuat setelah Presiden Trump mengumumkan tarif "resiprokal" terhadap mitra dagang utama.
Pasar Wall Street tertuju pada pertemuan kebijakan Federal Reserve pekan ini, pertemuan pertama sejak pengumuman kebijakan tarif baru AS. Pelaku pasar mencermati apakah The Fed akan menyesuaikan proyeksi ekonomi dan arah suku bunga di tengah ketidakpastian global yang meningkat.

