Saham Berjangka AS Melemah, Pasar Tunggu Arah Negosiasi Dagang dan Suku Bunga Fed
NEW YORK, investortrust.id - Futures saham AS melemah tipis pada perdagangan Minggu malam (4/5/2025) waktu setempat, menyusul reli sembilan hari beruntun pada indeks S&P 500, pencapaian tertinggi dalam dua dekade terakhir.
Baca Juga
Kontrak berjangka S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq-100 masing-masing turun 0,3%, menandai koreksi wajar pasca kenaikan kuat pada Jumat (2/5) lalu. S&P 500 melonjak hampir 1,5% pada hari itu, menutup seluruh kerugian yang terjadi sejak pengumuman tarif balasan oleh Presiden Donald Trump pada awal April. Nasdaq juga menambahkan 1,5%, sementara Dow Jones naik 1,4%.
Optimisme terhadap potensi dimulainya kembali dialog dagang antara AS dan Tiongkok menjadi salah satu pendorong utama sentimen. Pernyataan otoritas Tiongkok yang menyebut sedang mengevaluasi kemungkinan membuka pembicaraan dengan Washington, serta laporan Wall Street Journal yang menyebut Beijing terbuka terhadap negosiasi, memicu ekspektasi investor. Namun hingga kini, belum ada kesepakatan konkret yang diumumkan.
Baca Juga
China Buka Peluang Dialog Dagang dengan AS, Pasar Asia Menguat
“Kami melihat reli ini lebih banyak ditopang oleh optimisme pasar daripada perubahan nyata dalam kebijakan atau data fundamental,” ujar Ryan Dykmans, CIO di Dunham & Associates Investment Counsel, seperti dikutip CNBC.
Sementara itu, fokus investor kini beralih ke pertemuan dua hari Federal Reserve yang akan dimulai Selasa. Meski peluang pemangkasan suku bunga hanya berada di kisaran 3,2% menurut alat FedWatch milik CME Group, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell akan dipantau ketat untuk mencari sinyal arah kebijakan moneter berikutnya, terutama di tengah ketidakpastian akibat perang dagang.
Baca Juga
The Fed Tahan Suku Bunga Acuan, Masih Proyeksikan Dua Pemangkasan Tahun Ini
Dari sisi kinerja emiten, laporan keuangan kuartalan dari On Semiconductor, Tyson Foods, dan perusahaan asuransi Loews dijadwalkan rilis sebelum pembukaan pasar pada Senin, dan bisa menjadi katalis baru bagi pergerakan pasar awal pekan.

