Wall Street Meroket Setelah Rilis Data Ketenagakerjaan AS, Dow Melesat Hampir 450 Poin, S&P 500 Tembus 6.000
NEW YORK, investortrust.id – Pasar saham AS melonjak pada Jumat waktu AS atau Sabtu (7/6/2025) WIB setelah data nonfarm payrolls terbaru menunjukkan hasil di atas ekspektasi. Hal ini meredakan kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi akan segera terjadi.
Baca Juga
Wall Street Anjlok Terseret Saham Tesla, Investor Cermati Pembicaraan Trump-Xi
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 443,13 poin atau 1,05% menjadi 42.762,87. Indeks unggulan tersebut sempat naik lebih dari 600 poin di puncak sesi perdagangan. Indeks S&P 500 juga menguat 1,03%, menembus level 6.000 untuk pertama kalinya sejak akhir Februari dan ditutup di 6.000,36. Sementara itu, Nasdaq Composite melonjak 1,20% dan berakhir di 19.529,95.
Kenaikan pasar didukung oleh penguatan saham Tesla lebih dari 3%. Saham produsen kendaraan listrik tersebut sebelumnya membebani pasar pada Kamis setelah anjlok 14%, menyusul perselisihan CEO Elon Musk dengan Presiden Donald Trump di media sosial. Saham teknologi utama lainnya seperti Nvidia, Meta Platforms, dan Apple juga ditutup lebih tinggi.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada Jumat melaporkan bahwa nonfarm payrolls naik sebesar 139.000 pada bulan Mei, melampaui proyeksi Dow Jones sebesar 125.000, meski masih di bawah revisi angka April yang diturunkan menjadi 147.000. Tingkat pengangguran tidak berubah di level 4,2%.
Baca Juga
“Laporan nonfarm payrolls lebih baik dari perkiraan,” ujar Anthony Saglimbene, kepala strategi pasar di Ameriprise, dalam wawancara dengan CNBC. “Ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat meskipun ada tanda-tanda perlambatan pertumbuhan.”
Sejumlah data ekonomi yang dirilis awal pekan ini mengisyaratkan potensi perlambatan, memunculkan pertanyaan baru mengenai dampak dari negosiasi tarif multiarah serta arah kebijakan suku bunga The Fed, yang akan bertemu pada 17-18 Juni mendatang.
Pada Kamis, klaim pengangguran mingguan tercatat lebih tinggi dari perkiraan. Sehari sebelumnya, laporan ADP menunjukkan sektor swasta hanya menambah 37.000 pekerjaan di bulan Mei, jauh di bawah proyeksi Dow Jones sebesar 110.000. Aktivitas sektor jasa AS juga tercatat melemah secara tak terduga bulan lalu.
Baca Juga
ADP Catat Perekrutan Swasta AS Mei Hanya 37.000, Terendah dalam 2 Tahun
“Masih ada ketidakpastian mengenai dampak inflasi dari tarif yang diberlakukan,” tambah Saglimbene, seraya memperkirakan dampaknya akan mulai muncul dalam data ekonomi sepanjang musim panas. “Pasar saat ini menahan penilaian atas apa arti semua ini bagi pertumbuhan dan profitabilitas dalam dua kuartal ke depan. Situasinya kembali seperti awal tahun ini.”
Presiden Trump kemudian memberikan sedikit angin segar bagi pasar dengan mengumumkan pada Jumat bahwa pembicaraan dagang antara AS dan China akan berlangsung pekan depan di London.
Baca Juga
Trump Pastikan Perundingan Lanjutan AS-China Digelar di London
S&P 500 menutup sesi lebih dari 2% di bawah puncaknya pada Februari. Indeks utama ini, bersama Dow dan Nasdaq, juga mencatat penguatan signifikan dalam sepekan. S&P 500 naik 1,5% sepanjang pekan, Dow menguat 1,2%, dan Nasdaq mencatat kenaikan 2,2%.

