Keputusan The Fed Tak Halangi Penguatan Wall Street, Dow Melonjak Hampir 300 Poin
NEW YORK, investortrust.id – Pasar saham AS menguat pada penutupan Rabu waktu setempat atau Kamis (8/5/2025). Indeks utama menguat dalam sesi perdagangan yang volatil setelah Federal Reserve mengisyaratkan meningkatnya risiko perlambatan ekonomi dan lonjakan harga.
Baca Juga
Ketidakpastian Tarif Trump Tekan Wall Street, Dow Anjlok Hampir 400 Poin
Indeks S&P 500 naik 0,43% dan ditutup di level 5.631,28, sedangkan Nasdaq Composite bertambah 0,27% menjadi 17.738,16. Dow Jones Industrial Average melesat 284,97 poin atau 0,70% ke 41.113,97. Kenaikan Dow terbantu oleh lonjakan hampir 11% saham Disney setelah perusahaan mencetak laba kuartal kedua fiskal yang melebihi ekspektasi, serta kenaikan mengejutkan dalam jumlah pelanggan layanan streaming.
Sesuai ekspektasi, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25% hingga 4,5%, posisi yang sudah tidak berubah sejak Desember.
Baca Juga
The Fed Pertahankan Suku Bunga, Soroti Ancaman Risiko Inflasi dan Pengangguran
“Komite mencermati risiko di kedua sisi mandat ganda kami dan menilai bahwa risiko pengangguran yang lebih tinggi dan inflasi yang lebih tinggi telah meningkat,” demikian pernyataan pasca-pertemuan.
Pernyataan The Fed ini muncul di tengah kekhawatiran yang berkembang bahwa perang dagang global berpotensi mendorong harga naik lebih lanjut, dan mempersulit upaya bank sentral menurunkan inflasi ke target 2%.
Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan dalam konferensi pers bahwa kenaikan tarif besar-besaran yang diumumkan pemerintah dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi, menaikkan inflasi jangka panjang, dan meningkatkan tingkat pengangguran.
Menurut David Kelly, kepala strategi global JPMorgan Asset Management, ini merupakan sinyal keras kepada pemerintah. Secara tersirat The Fed menyampaikan bahwa kebijakan pemerintah menyebabkan inflasi dan pengangguran naik. “The Fed saat ini bersikap hawkish dan tidak akan tergesa-gesa memangkas suku bunga karena ketidakpastian masih tinggi di kedua sisi mandat mereka,” ujarnya, seperti dikutip CNBC.
Saham Teknologi
Saham Nvidia naik 3% setelah laporan Bloomberg menyebutkan bahwa pemerintahan Trump berencana mencabut pembatasan ekspor chip AI yang diberlakukan di era Biden.
Namun, tekanan tetap ada di pasar menyusul pelemahan saham Alphabet dan Apple yang masing-masing turun sekitar 7% dan 1%. Laporan Bloomberg menyebutkan bahwa Apple berencana menambahkan fitur kecerdasan buatan ke dalam browser Safari, yang bisa mengakhiri kerja sama pencarian dengan Google.
Baca Juga
AS - China Akan Bertemu di Swiss, tapi Trump Tak Mau Longgarkan Tarif
Presiden Donald Trump sebelumnya pada hari Rabu menegaskan tidak akan menurunkan tarif tinggi terhadap China sebagai syarat untuk memulai kembali negosiasi dagang. Pertemuan antara pejabat AS dan China dijadwalkan berlangsung akhir pekan ini di Swiss.

