AS-China Memanas Lagi, Trump Tuding Beijing Langgar Kesepakatan
WASHINGTON, investortrust.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali melontarkan retorika keras terhadap China dengan menuduh Beijing telah melanggar kesepakatan dagang sementara yang disepakati pada pertengahan Mei lalu. Pernyataan Trump langsung mengguncang pasar, dengan kontrak berjangka saham AS melemah pada Jumat pagi.
Baca Juga
Terobosan Perang Dagang: AS-China Sepakat Pangkas Tarif Selama 90 Hari
“China telah sepenuhnya melanggar kesepakatannya dengan kami,” tulis Trump dalam unggahan di Truth Social.
Trump mengeklaim bahwa tarif tinggi yang diberlakukan sebelumnya telah memukul ekonomi China, memaksa penutupan pabrik dan memicu keresahan sosial, sebelum akhirnya ia menawarkan kesepakatan kilat untuk mencegah krisis yang lebih dalam. Namun menurut Trump, Beijing kini kembali mengingkari janjinya.
“Kami, pada dasarnya, langsung memutus hubungan dagang dengan China, dan itu sangat menghancurkan bagi mereka,” ujar Trump. “Saya membuat kesepakatan cepat dengan China untuk menyelamatkan mereka. Tapi kini mereka mengkhianati kesepakatan tersebut.”
Baca Juga
Pertumbuhan Industri China Melambat, Ketidakpastian Tarif Masih Membayangi
Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer membenarkan kekhawatiran Presiden. “Kami sangat prihatin dengan lambatnya kepatuhan China terhadap kesepakatan. Amerika telah memenuhi bagiannya, tetapi China tidak,” kata Greer dalam wawancara dengan CNBC. Ia menegaskan, “Ini sepenuhnya tidak bisa diterima dan harus ditindaklanjuti.”
Sementara itu, Menteri Keuangan Scott Bessent menyebut bahwa negosiasi lanjutan “sedikit terhambat,” mempertegas sinyal mandeknya pembicaraan.
Kesepakatan dagang sementara yang dimaksud adalah penangguhan tarif selama 90 hari antara dua ekonomi terbesar dunia yang mulai berlaku sejak 12 Mei. Namun ketegangan kembali mencuat setelah serangan verbal terbaru dari Trump, termasuk kritik tajam terhadap istilah “TACO trade”, yang merujuk pada frasa “Trump Always Chickens Out.” Istilah ini merujuk pada pola pasar yang naik setelah Trump melunak terhadap kebijakan tarifnya sendiri.

