Israel Bombardir Gaza, Sedikitnya 30 Warga Tewas
KAIRO, investortrust.id – Serangan udara terbaru oleh militer Israel pada Minggu (25/5) menewaskan sedikitnya 30 warga Palestina di berbagai wilayah Jalur Gaza, termasuk seorang pejabat tinggi layanan penyelamatan dan seorang jurnalis lokal. Jumlah korban jiwa diperkirakan akan terus bertambah seiring intensitas serangan yang meluas dari utara hingga selatan wilayah kantong padat tersebut.
Baca Juga
Israel Gencarkan Serangan Darat ke Gaza, Timur Tengah Kembali Memanas
Menurut otoritas kesehatan Gaza, serangan terpisah di Khan Younis, Jabalia, dan Nuseirat menyebabkan kerusakan besar dan kematian warga sipil. Di Jabalia, jurnalis Hassan Majdi Abu Warda dilaporkan tewas bersama beberapa anggota keluarganya setelah rumah mereka dihantam rudal pada Minggu pagi. Kematian Abu Warda menambah jumlah jurnalis Palestina yang tewas sejak Oktober 2023 menjadi 220 orang, menurut kantor media pemerintah yang dikelola Hamas.
Di Nuseirat, serangan lain menewaskan Ashraf Abu Nar, seorang pejabat senior dalam layanan darurat sipil Gaza, beserta istrinya di kediaman mereka. Serangan ini semakin menegaskan dampak tragis dari aksi militer Israel terhadap infrastruktur sipil dan tenaga kemanusiaan.
Pernyataan Militer
Militer Israel tidak secara langsung mengomentari serangan terbaru itu, namun dalam sebuah pernyataan pada hari yang sama, Kepala Staf Eyal Zamir menyatakan bahwa perang tidak akan berlangsung tanpa akhir. “Kami akan gunakan seluruh alat yang kami miliki untuk membawa pulang para sandera, membongkar kekuatan Hamas, dan mengakhiri kekuasaannya,” ujar Zamir saat mengunjungi pasukan Israel di Khan Younis, seperti dilansir Reuters.
Di tengah eskalasi ini, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyampaikan bahwa dua staf mereka, Ibrahim Eid dan Ahmad Abu Hilal, tewas dalam serangan pada Sabtu malam di Khan Younis.
“Kematian mereka mencerminkan banyaknya korban sipil. Kami kembali menyerukan gencatan senjata segera dan penghormatan terhadap perlindungan warga sipil, termasuk tenaga medis dan kemanusiaan,” demikian bunyi pernyataan ICRC.
Baca Juga
Dominasi Wilayah
Kantor media Gaza menyebut bahwa militer Israel kini menguasai sekitar 77% wilayah Jalur Gaza—baik melalui kehadiran pasukan darat, perintah evakuasi, maupun pemboman yang memaksa penduduk mengungsi. Sementara itu, sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam Palestina mengeklaim melakukan beberapa serangan balik dengan ranjau dan roket anti-tank terhadap posisi pasukan Israel di berbagai area.
Baca Juga
Militer Israel mengonfirmasi telah melancarkan lebih dari 75 serangan udara sepanjang Jumat malam, menargetkan gudang senjata dan peluncur roket. Namun, efek serangan ini terhadap kelompok bersenjata belum dapat diverifikasi secara independen.
Konflik Hamas-Israel bermula sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya. menurut data Israel. Sebagai balasan, Israel melancarkan perang udara dan darat yang hingga kini telah menewaskan lebih dari 53.900 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Laporan berbagai lembaga kemanusiaan menyebutkan bahwa tanda-tanda kelaparan dan malnutrisi parah kini meluas di seluruh Gaza, menandai krisis kemanusiaan terbesar dalam sejarah modern wilayah itu.

