Israel Longgarkan Blokade Gaza, PBB: Belum Ada Bantuan yang Berhasil Didistribusikan
NEW YORK, investortrust.id – PBB menyatakan belum ada bantuan kemanusiaan yang berhasil didistribusikan di Jalur Gaza hingga Selasa (20/52025), meskipun Israel telah melonggarkan blokade selama 11 minggu dan mengizinkan pengiriman terbatas.
Baca Juga
Israel Gencarkan Serangan Darat ke Gaza, Timur Tengah Kembali Memanas
“Empat truk berisi makanan bayi telah diturunkan di sisi Palestina dari perbatasan pada Senin, dan beberapa lusin truk lain membawa tepung, obat-obatan, dan kebutuhan pokok berhasil masuk pada Selasa,” ujar juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers, seperti dikutip Reuters.
Namun, proses distribusi masih tertahan akibat kendala akses di perbatasan. “Pihak Israel meminta agar bantuan diturunkan di sisi Palestina dari Kerem Shalom dan kemudian dimuat ulang setelah tim kami mendapatkan akses dari dalam Gaza. Hari ini, tim kami menunggu berjam-jam untuk izin masuk ke area Kerem Shalom, tetapi tidak berhasil membawa bantuan itu ke gudang kami,” jelas Dujarric.
Sebelumnya, kantor kemanusiaan PBB di Jenewa menyebut Israel telah memberikan izin bagi sekitar 100 truk bantuan masuk ke Gaza. Namun, Kepala Bantuan Kemanusiaan PBB Tom Fletcher menilai jumlah itu masih sangat jauh dari cukup. “Jumlah yang disetujui Israel hanya setetes di tengah lautan,” ujarnya pada Senin.
Israel tetap menyatakan bahwa blokade yang dilakukan bertujuan mencegah bantuan disalahgunakan oleh militan Palestina. Hamas membantah tuduhan tersebut.
Pemerintah Israel juga telah menegaskan rencana untuk memperluas operasi militer terhadap Hamas dan mengontrol penuh wilayah Gaza. Sejak serangan lintas batas Hamas ke wilayah Israel pada Oktober 2023, wilayah Gaza telah porak-poranda akibat serangan udara dan darat.
Sementara itu, sebuah kelompok yang didukung Amerika Serikat menyatakan akan memulai sistem distribusi bantuan baru di Gaza pada akhir Mei. Namun, PBB menolak ikut serta karena menilai rencana tersebut tidak netral dan tidak independen.
Baca Juga
Inggris, Kanada, dan Prancis Siapkan Sanksi buat Israel atas Serangan Membabi Buta di Gaza
Kondisi kesehatan masyarakat Gaza terus memburuk. “Saya memiliki data hingga akhir April dan menunjukkan peningkatan kasus malnutrisi,” kata Akihiro Seita, Direktur Kesehatan UNRWA, di Jenewa. “Jika kekurangan pangan terus terjadi, angka malnutrisi bisa meningkat secara eksponensial dan di luar kendali kami.”
Situasi ini menambah ketidakpastian geopolitik di kawasan, memperbesar risiko bagi investor global dan menekan stabilitas ekonomi kawasan Timur Tengah. Keterlambatan distribusi bantuan di tengah ancaman kelaparan besar-besaran bisa memicu respons diplomatik dan pasar dalam beberapa hari ke depan.

