main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. international

Wall Street Loyo, Investor Waspadai Lonjakan Yield Obligasi AS

 

NEW YORK, investortrust.id – Pasar saham AS tampak kurang bergairah pada perdagangan Kamis waktu AS atau Jumat (23/5/2025) WIB. Indeks S&P 500 ditutup nyaris tanpa perubahan, karena investor masih bergulat dengan kekhawatiran kenaikan suku bunga dan defisit anggaran AS yang semakin membengkak. 

 

Baca Juga

Wall Street Ambruk Dibayangi Kekhawatiran Defisit AS, Dow Nyungsep 800 Poin

 

Imbal hasil obligasi Treasury 30 tahun menyentuh level tertinggi sejak Oktober 2023 setelah anggota parlemen meloloskan RUU yang dikhawatirkan dapat memperburuk defisit AS.

 

Dow Jones Industrial Average turun tipis 1,35 poin ke level 41.859,09. S&P 500 turun 0,04% menjadi 5.842,01, sedangkan Nasdaq Composite naik 0,28% menjadi 18.925,73.

 

Dalam pemungutan suara berdasarkan garis partai pada Kamis pagi, anggota DPR meloloskan RUU yang mencakup pemotongan pajak dan tambahan belanja militer. RUU ini — yang sekarang menuju ke Senat — berpotensi menambah utang pemerintah AS triliunan dolar dan meningkatkan defisit pada saat kekhawatiran akan inflasi akibat tarif Trump telah membebani harga obligasi dan mendorong yield naik. Kantor Anggaran Kongres memperkirakan RUU tersebut bernilai hampir $4 triliun.

 

“Dalam jangka pendek, RUU pajak ini baik untuk ekonomi. Ini akan mendorong pertumbuhan PDB pada 2026. RUU ini menurunkan pajak bagi banyak orang, meningkatkan pengeluaran, terutama untuk pertahanan, dan itu semua bersifat stimulatif bagi ekonomi,” kata Jed Ellerbroek, manajer portofolio di Argent Capital Management, dalam wawancara dengan CNBC.

Namun ia mencatat bahwa dalam jangka panjang, langkah ini justru menambah defisit dan merupakan berita buruk bagi pasar.

“Imbal hasil naik, yang berarti harga turun karena Treasury menjadi semakin kurang menarik dan kurang dapat dipercaya, karena defisit anggaran tetap sangat tinggi dalam waktu yang lama tanpa tanda-tanda kembali normal,” tambah Ellerbroek.

 

Baca Juga

Pasar Obligasi AS Bergejolak, Yield USTreasury 30-Tahun Tembus 5%

 

Yield obligasi Treasury 30 tahun pada Kamis sempat menyentuh 5,161%, tertinggi sejak 2023, sebelum akhirnya turun di sesi akhir. Yield acuan 10 tahun juga mundur dari level tertingginya pada hari itu.
Kenaikan suku bunga jangka panjang — yang menjadi acuan untuk pinjaman konsumen — dapat menekan ekonomi yang sudah terbebani oleh tarif universal Trump yang baru diterapkan.

 

Lelang obligasi Treasury 20 tahun yang lemah turut memicu lonjakan yield dan aksi jual saham pada hari Rabu. Minat investor terhadap obligasi Treasury bisa makin menurun jika RUU ini lolos di Senat.

 

BERITA TERKAIT

  • Wall Street Loyo, Investor Waspadai Lonjakan Yield Obligasi AS

    22/05/2025, 21.01 WIB
  • Yield Obligasi Jepang Mendekati Rekor, Ancaman bagi Aset Keuangan AS

    28/05/2025, 05.29 WIB
  • Yield Obligasi AS Naik Jelang Rilis Data Inflasi Terbaru

    14/05/2025, 23.16 WIB
  • Pasar Obligasi AS Bergejolak, Yield USTreasury 30-Tahun Tembus 5%

    21/05/2025, 19.29 WIB
  • Data Ketenagakerjaan Solid, Yield Obligasi AS Naik Tajam

    06/06/2025, 23.26 WIB

ARTIKEL POPULER

  • Ecentio Tumbler Navy Selling
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATEDssss