Deeskalasi Perang Dagang, Delegasi AS dan China Sebut Pembicaraan di Swiss ‘Konstruktif’
JENEWA, investortrust.id – Amerika Serikat (AS) dan China menutup pembicaraan dagang penting dengan nada positif. Pejabat AS menyebut adanya “kesepakatan” untuk mengurangi defisit perdagangan AS, sementara pejabat Tiongkok menyebut kedua pihak telah mencapai “konsensus penting” dan sepakat membentuk forum dialog ekonomi baru.
Baca Juga
Trump Sebut Ada Kemajuan Pertemuan AS-China di Swiss, Pasar Tunggu Bukti
Tidak ada rincian yang dirilis setelah dua hari pembicaraan di Swiss, Sabtu dan Minggu (10-11/5/2025). Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng mengatakan, pernyataan bersama akan dirilis di Jenewa pada Senin (12/5/2025) waktu setempat. Wakil Menteri Perdagangan Li Chenggang menyebutkan, pernyataan itu akan berisi “kabar baik bagi dunia.”
Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer menggambarkan adanya “kemajuan substansial” dan menyatakan rincian akan segera diumumkan.
Dalam jumpa pers terpisah, tak satu pun pihak menyebut kesepakatan untuk menurunkan tarif AS sebesar 145% terhadap barang Tiongkok, maupun tarif 125% Tiongkok terhadap barang AS.
Greer dan Bessent tidak menjawab pertanyaan dari wartawan. Menteri Keuangan AS sebelumnya menyatakan bahwa tarif tersebut pada dasarnya merupakan embargo perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia dan perlu “dideeskalasi.”
Pasar keuangan global tengah gelisah mencari tanda-tanda mencairnya perang dagang AS-Tiongkok yang telah mengganggu rantai pasok, menyebabkan PHK, dan menaikkan harga grosir.
Baca Juga
Wall Street Lesu, Investor ‘Wait and See’ Jelang Pembicaraan Dagang AS-China
Greer menyebut hasil pertemuan di Jenewa sebagai sebuah kesepakatan dengan mitra Tiongkok yang akan membantu mengurangi defisit perdagangan barang global AS yang mencapai $1,2 triliun.
“Seperti yang dikatakan oleh menteri, ini merupakan dua hari yang sangat konstruktif. Cepatnya kami mencapai kesepakatan mencerminkan bahwa mungkin perbedaan kami tidak sebesar yang dibayangkan,” beber Greer, seperti dikutip Reuters.
Greer menyebut He, Li, dan Wakil Menteri Keuangan Liao Min sebagai “negosiator tangguh.”
Wakil Perdana Menteri He, dalam konferensi pers di misi Tiongkok untuk WTO, menggambarkan pembicaraan sebagai “jujur, mendalam, dan konstruktif” dalam isu-isu yang menjadi perhatian kedua negara.
“Pertemuan ini mencapai kemajuan substansial dan konsensus penting,” kata He, disambut tepuk tangan dari para pejabat Tiongkok yang hadir.
He juga bertemu Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala, yang menyatakan senang dengan hasil positif pembicaraan dan mendorong kedua negara melanjutkan momentum untuk meredakan ketegangan dagang.
WTO sebelumnya telah memutuskan bahwa tarif era Trump melanggar aturan, namun proses banding tertahan karena AS memblokir pengangkatan hakim di badan banding WTO.
Platform Konsultasi Baru
AS dan Tiongkok sepakat membentuk mekanisme konsultasi baru untuk isu-isu perdagangan dan ekonomi, dengan rincian akan difinalisasi secepatnya, tambah He.
Kedua negara telah berulang kali membentuk forum konsultasi serupa dalam beberapa dekade terakhir, termasuk Kelompok Kerja Ekonomi yang didirikan oleh Menteri Keuangan era Biden, Janet Yellen, dengan He pada 2023.
Forum-forum tersebut memungkinkan diskusi terbuka atas keluhan bilateral, meski belum banyak mengubah model ekonomi Tiongkok yang masih berorientasi ekspor dan dikendalikan negara.
Pertemuan ini merupakan kontak langsung pertama antar pejabat ekonomi senior AS-Tiongkok sejak Presiden Trump menjabat dan melancarkan gelombang tarif global, mendeklarasikan darurat nasional atas krisis fentanyl AS dan menerapkan tarif 20% terhadap barang Tiongkok pada Februari.
Trump kemudian menaikkan tarif menjadi 34% pada April, yang kemudian melonjak hingga tiga digit, membekukan hampir $600 miliar perdagangan dua arah.
Tiongkok telah menegaskan bahwa pengurangan tarif adalah syarat mutlak dalam setiap perundingan. Pada Jumat, Trump mengatakan tarif 80% terhadap barang Tiongkok “terlihat pas,” untuk pertama kalinya menyebut target penurunan spesifik.
Baca Juga
Greer menyebut telah dilakukan banyak pekerjaan pendahuluan sebelum pertemuan Jenewa akhir pekan lalu, dan hasilnya akan menjawab darurat nasional terkait defisit perdagangan.
“Kami yakin bahwa kesepakatan dengan mitra Tiongkok kami akan membantu menyelesaikan darurat nasional tersebut,” kata Greer.
Rilis pers Gedung Putih hanya mengulang pernyataan Bessent dan Greer tanpa rincian.
Kesepakatan Lain
Sebelumnya pada Minggu, penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett mengatakan Tiongkok “sangat ingin” menjalin dialog dan menyeimbangkan kembali hubungan dagang dengan AS.
Hassett mengatakan kepada Fox News bahwa kesepakatan dagang baru juga mungkin tercapai dengan .negara lain dalam waktu dekat. Kesepakatan terbatas minggu lalu dengan Inggris masih mempertahankan tarif 10% atas banyak produk UK.
Ia mengatakan telah menerima pengarahan dari Menteri Perdagangan Howard Lutnick terkait dua lusin kesepakatan dagang yang sedang dikembangkan bersama USTR Greer.
“Masing-masing mirip dengan kesepakatan Inggris, tapi dirancang secara khusus,” ujar Hassett.
Trump sendiri mengomentari hasil pembicaraan dengan nada positif, menyebut bahwa kedua pihak telah bernegosiasi dalam suasana “reset total... yang bersahabat namun konstruktif” melalui platform Truth Social miliknya.
Tertutup
Pertemuan berlangsung di vila tertutup milik duta besar PBB untuk Swiss, yang menghadap Danau Jenewa di kawasan hijau Cologny. Mobil van hitam berpelat diplomatik tampak keluar-masuk lokasi yang disinari matahari cerah.
Swiss dipilih sebagai lokasi netral setelah pendekatan dari politisi Swiss dalam kunjungan ke Tiongkok dan AS baru-baru ini.
Washington berharap mengurangi defisit perdagangan barang sebesar $295 miliar dengan Tiongkok dan mendorong Beijing meninggalkan model ekonomi merkantilisnya—perubahan yang membutuhkan reformasi domestik sensitif secara politik.

