Ada Harapan Deeskalasi Perang Dagang, Harga Emas Terhempas
NEW YORK, investortrust.id – Harga emas turun signifikan pada perdagangan Selasa (29/4/2025), terseret oleh menurunnya permintaan aset safe haven di tengah harapan meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Pasar juga bersiap menyambut sejumlah data ekonomi utama pekan ini yang berpotensi menggeser arah kebijakan moneter Federal Reserve.
Baca Juga
Harga emas spot ditutup melemah 0,8% ke level US$3.315,84 per ons. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup turun 0,4% di posisi US$3.333,60 per ons.
“Ada optimisme bahwa akan terjadi de-eskalasi dalam perang dagang antara AS dan China,” ujar David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, seperti dikutip CNBC.
Pemerintahan Presiden Donald Trump dikabarkan tengah menyiapkan langkah untuk meringankan dampak tarif mobil. Di antaranya adalah menurunkan pajak atas suku cadang asing yang digunakan dalam kendaraan produksi domestik, serta memastikan kendaraan impor tidak dikenai tarif berganda. Langkah ini dinilai sebagai sinyal meredanya tensi perdagangan global.
Baca Juga
Cegah Risiko Gangguan Sistemik, Trump Longgarkan Tarif Otomotifd
Sebagai aset perlindungan saat krisis, emas mendapat tekanan jual ketika kondisi geopolitik mulai stabil. Emas sempat menyentuh rekor tertinggi di US$3.500,05 per ounce pekan lalu, namun kini pelaku pasar mulai merealisasikan keuntungan di tengah membaiknya sentimen global.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, juga menyatakan bahwa sejumlah mitra dagang utama telah menyampaikan proposal “sangat baik” untuk menghindari tarif AS. Ia menyebut langkah China yang membebaskan sebagian barang AS dari tarif balasan sebagai tanda positif menuju resolusi damai.
Saat ini, perhatian investor beralih ke data ekonomi penting yang akan rilis dalam beberapa hari ke depan. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) akan diumumkan Rabu, disusul laporan ketenagakerjaan non-farm payrolls pada Jumat. Keduanya menjadi kunci dalam memperkirakan arah suku bunga The Fed ke depan.
“Untuk jangka pendek, level US$3.500 adalah ambang penting di mana pelaku pasar bisa mulai melikuidasi posisi,” ujar Michael Matousek, Kepala Trader di U.S. Global Investors. “Namun saya tetap optimis, akhir kuartal ini emas bisa mencapai US$3.590, dan menutup tahun di sekitar US$3.800.”
Perak spot melemah 0,4% ke US$33,02 per ons, platinum turun sekitar 1% menjadi US$976,50, dan palladium jatuh 1,3% ke US$936,41.

