Trump Sebut Ada Kemajuan Pertemuan AS-China di Swiss, Pasar Tunggu Bukti
JENEWA, investortrust.id – Presiden AS Donald Trump memuji pertemuan dengan China di Swiss pada Sabtu (10/5/2025), dengan mengatakan bahwa kedua pihak telah mencapai “reset total, dalam suasana yang bersahabat namun konstruktif.”
“Pertemuan yang sangat baik dengan China, di Swiss. Banyak hal dibahas, banyak yang disepakati,” tulis Trump di platform Truth Social miliknya.
Baca Juga
Trump menambahkan: “Kami ingin melihat, demi kebaikan China dan AS, terbukanya China bagi bisnis Amerika. Kemajuan besar telah dicapai!!!” Namun ia tidak merinci pencapaian yang dimaksud.
Sebelumnya, pejabat tinggi AS dan China menyelesaikan hari pertama perundingan di Jenewa yang bertujuan meredakan perang dagang yang mengancam menghantam perekonomian global. Negosiasi akan dilanjutkan pada Minggu, menurut seorang sumber dekat proses diskusi.
Dilansir Reuters, Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng, bertemu selama sekitar delapan jam dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer dalam pembicaraan langsung pertama mereka sejak kedua negara menjatuhkan tarif balasan di atas 100% atas barang masing-masing.
Tidak ada pernyataan resmi setelah pertemuan tersebut terkait isi diskusi atau kemajuan spesifik mengenai penurunan tarif. Pertemuan yang berlangsung di kediaman Duta Besar Swiss untuk PBB diakhiri sekitar pukul 20.00 waktu setempat.
Bessent, Greer, dan He bertemu setelah beberapa pekan ketegangan yang meningkat akibat kebijakan tarif agresif Trump sejak Februari, yang dibalas oleh Beijing dan menyebabkan hampir USD600 miliar perdagangan tahunan bilateral nyaris terhenti.
Perselisihan dagang ini, ditambah keputusan Trump bulan lalu untuk mengenakan tarif ke puluhan negara lain, telah mengacaukan rantai pasok, mengguncang pasar keuangan, dan memicu kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global yang tajam.
Lokasi Dirahasiakan
Lokasi pertemuan di pusat diplomatik Swiss tidak diumumkan secara resmi. Namun, saksi mata melihat delegasi dari kedua negara kembali ke vila duta besar PBB yang dikelilingi taman pribadi dan menghadap Danau Jenewa di pinggiran Cologny, setelah istirahat makan siang.
Sebelumnya, pejabat AS termasuk Bessent dan Greer terlihat tersenyum saat meninggalkan hotel menuju lokasi pertemuan, mengenakan dasi merah dan pin bendera AS. Bessent menolak berkomentar kepada media.
Sementara itu, van Mercedes dengan kaca gelap meninggalkan hotel tempat delegasi China menginap, sementara pelari marathon akhir pekan sedang melakukan pemanasan di tepi danau.
Washington ingin mengurangi defisit perdagangan barang sebesar USD295 miliar dengan Beijing dan mendorong China untuk meninggalkan model ekonomi merkantilis yang dinilai AS tidak adil, serta meningkatkan konsumsi domestik—sebuah perubahan yang menuntut reformasi internal yang sensitif secara politik.
Beijing menolak campur tangan asing semacam itu. China ingin AS menurunkan tarif, menjelaskan komoditas apa yang diinginkan AS untuk dibeli lebih banyak, dan memperlakukannya sebagai mitra setara di panggung global.
Kantor berita resmi Xinhua menyebut dalam komentarnya pada Sabtu bahwa “penyalahgunaan tarif secara sembrono” oleh AS telah mengacaukan tatanan ekonomi global. Namun Xinhua menyebut bahwa perundingan ini merupakan “langkah positif dan perlu untuk menyelesaikan perbedaan dan mencegah eskalasi lebih lanjut.”
“Apakah jalannya nanti melalui negosiasi atau konfrontasi, satu hal jelas: tekad China untuk melindungi kepentingan pembangunannya tidak tergoyahkan, dan sikapnya dalam menjaga tatanan perdagangan global tetap teguh,” tulis Xinhua.
Ekspektasi Rendah, Tensi Tinggi
Di tengah ketidakpercayaan yang tinggi, kedua pihak berusaha tidak terlihat lemah, dan para analis ekonomi menurunkan ekspektasi atas terobosan nyata.
Trump pada Jumat mengatakan tarif 80% atas produk China “terasa pas,” untuk pertama kalinya menyebut angka alternatif dari tarif 145% yang telah diberlakukan atas impor dari China.
Trump menyiratkan bahwa diskusi ini diprakarsai oleh Beijing, namun China mengatakan AS yang meminta pertemuan ini, dan kebijakan mereka yang menolak tarif AS tidak berubah.
China diduga mengincar keringanan tarif 90 hari seperti yang diberikan AS kepada negara-negara lain selama proses negosiasi, dan investor akan menyambut baik jika terjadi pengurangan tarif atau kesepakatan lanjutan.
Menteri Ekonomi Swiss Guy Parmelin yang menemui kedua pihak pada Jumat mengatakan bahwa berlangsungnya pertemuan itu sendiri sudah merupakan capaian.
“Jika bisa muncul peta jalan dan mereka memutuskan melanjutkan pembicaraan, itu akan menurunkan ketegangan,” ujarnya, sembari menyebut bahwa pembicaraan bisa berlanjut hingga Minggu atau bahkan Senin.
Swiss menjadi tuan rumah setelah melakukan pendekatan diplomatik dalam kunjungan pejabatnya ke China dan AS.
Wakil Perdana Menteri He juga dijadwalkan bertemu Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala, menurut juru bicara lembaga yang berbasis di Jenewa tersebut. Ngozi menyambut perundingan itu sebagai “langkah positif dan konstruktif menuju de-eskalasi,” serta menyerukan dialog berkelanjutan antara dua ekonomi terbesar dunia itu.
Sejak menjabat Januari lalu, Trump telah meningkatkan tarif atas barang-barang China menjadi 145%, dengan dalih praktik dagang tidak adil dan kegagalan China menekan ekspor bahan kimia pembuat fentanil, opioid sintetis mematikan.
Baca Juga
Sebagai balasan, China mengenakan tarif 125% dan menegaskan tidak akan tunduk pada “imperialis.”

