AS - China Akan Bertemu di Swiss, tapi Trump Tak Mau Longgarkan Tarif
WASHINGTON, investortrust.id - Presiden Donald Trump menegaskan tidak akan melunak dalam kebijakan tarif terhadap China, meskipun pertemuan tingkat tinggi antara Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan pejabat ekonomi senior China akan segera berlangsung di Swiss. Sikap keras ini memperkecil harapan pasar atas terobosan dalam pembicaraan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.
Baca Juga
Ada Sinyal AS-China Mulai Pembicaraan Dagang, Pasar Asia Pasifik Mayoritas Menguat
Tarif impor AS terhadap produk-produk China telah mencapai 145%, dan Trump mengatakan tidak ada rencana untuk menurunkannya demi memulai kembali negosiasi. “Tidak,” jawab Trump tegas ketika ditanya apakah ia terbuka untuk meninjau kembali kebijakan tarif demi kemajuan dialog dagang.
China menanggapi dengan pernyataan bahwa pertemuan yang akan datang diadakan atas permintaan AS, dan mereka tetap menolak keras kenaikan tarif yang dianggap tidak berdasar. Retorika saling keras ini meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar akan berlarut-larutnya konflik dagang yang telah mengganggu rantai pasok global dan memperlemah proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia.
Saat ditanya mengenai hasil yang diharapkan dari pertemuan tersebut, Trump hanya menjawab singkat, “Kita lihat saja nanti. Kita dulu rugi satu triliun dolar per tahun, sekarang tidak. Begitu cara saya melihatnya,” tegasnya kepada pers, dikutip dari CNBC, Kamis (8/5/2025).
Baca Juga
China Anggap Pengecualian Tarif Hanya ‘Langkah Kecil’, Desak Trump Revisi Bea Masuk 145%
Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa Trump masih memandang surplus dagang China sebagai ancaman struktural yang harus dilawan dengan instrumen tarif, bukan negosiasi lunak. Pasar kini harus mencermati arah perkembangan diplomasi perdagangan ini dengan cermat, mengingat potensi dampaknya terhadap kebijakan suku bunga The Fed dan volatilitas global.

