Saham Berjangka Wall Street Melemah Usai Moody’s Turunkan Peringkat Kredit AS
NEW YORK, investortrust.id – Kontrak berjangka saham AS dibuka melemah pada perdagangan Minggu (18/5/2025) malam waktu setempat, setelah Moody’s Investors Service menurunkan peringkat kredit pemerintah Amerika Serikat satu tingkat dari Aaa menjadi Aa1. Aksi ini mencerminkan kekhawatiran struktural terhadap kapasitas fiskal negara dengan ekonomi terbesar dunia tersebut.
Baca Juga
Saham Berjangka AS Melemah, Pasar Tunggu Arah Negosiasi Dagang dan Suku Bunga Fed
Kontrak Dow Jones Industrial Average turun 292 poin atau 0,7%, sementara S&P 500 dan Nasdaq 100 masing-masing terkoreksi 0,7% dan 0,8%.
Penurunan 'rating' oleh Moody’s menyusul tantangan fiskal yang kian kompleks, termasuk pembiayaan ulang utang pemerintah federal di tengah rezim suku bunga tinggi. Langkah Moody’s kini membuatnya sejalan dengan lembaga pemeringkat lain yang lebih dulu memangkas outlook AS dalam beberapa tahun terakhir.
“Faktor fundamental berupa rendahnya permintaan asing dan besarnya tumpukan utang yang terus perlu dibiayai ulang tidak akan berubah,” ujar Peter Boockvar, Chief Investment Officer di Bleakley Financial Group, seperti dikutip CNBC. Menurut dia, penurunan ini bersifat simbolik. Moody’s secara terbuka menyatakan bahwa AS menghadapi tekanan serius dari sisi utang dan defisit.
Baca Juga
Moody’s Turunkan Peringkat Kredit AS, Soroti Beban Utang Pemerintah yang Membengkak
Dampak Potensial
Dalam kondisi normal, penurunan peringkat utang negara bisa berdampak pada pelemahan harga obligasi dan lonjakan imbal hasil, menambah tekanan terhadap pasar modal dan fiskal AS yang sedang bergulat dengan kebijakan tarif Presiden Donald Trump.
Moody’s menekankan bahwa peningkatan beban utang dan pembiayaan ulang dalam iklim bunga tinggi menciptakan risiko jangka menengah yang tak bisa diabaikan. Sentimen negatif ini datang hanya beberapa hari setelah pasar mencatat reli, didorong oleh kabar bahwa Washington dan Beijing menyepakati penurunan sementara tarif impor yang sebelumnya sempat menimbulkan ketegangan global.
Pekan lalu, indeks Nasdaq Composite memimpin kenaikan lebih dari 7%, sementara S&P 500 melesat 5% dalam reli lima hari berturut-turut. Dow Jones juga ditutup naik 3% lebih, dengan tambahan lebih dari 300 poin pada Jumat yang membawa indeks tersebut kembali ke zona hijau untuk tahun berjalan.
Baca Juga
Imbas Jeda Tarif AS-China, Indeks Utama Wall Street Catat Performa Solid Sepekan
Namun, penurunan peringkat kredit AS dapat menjadi pemicu perubahan arah, terutama jika investor mulai mengalihkan perhatian ke dinamika fiskal jangka menengah.
Di tengah performa positif mingguan pasar saham, peringatan Moody’s menjadi pengingat bahwa masalah fiskal AS belum tuntas. Fokus kini beralih pada apakah sinyal dari lembaga pemeringkat ini akan memperkuat tekanan terhadap kebijakan fiskal atau justru diabaikan oleh investor dalam jangka pendek.

