Dibayangi Ketdakpastian Tarif Trump, Ekonomi Jerman Kuartal I Tumbuh 0,2%
FRANKFURT, investortrust.id – Ekonomi Jerman tumbuh 0,2% pada kuartal I-2025 dibandingkan kuartal sebelumnya, sesuai ekspektasi konsensus pasar. Meski tipis, ekonomi Jerman masih bisa tumbuh di tengah kekhawatiran baru akibat ketegangan perdagangan global dan tekanan tarif dari Amerika Serikat.
Angka ini diumumkan oleh kantor statistik federal Jerman, dan telah disesuaikan dengan inflasi, kalender, serta musim. Sebagai perbandingan, ekonomi Jerman mengalami kontraksi 0,2% pada kuartal IV-2024.
Baca Juga
Kenaikan produk domestik bruto (PDB) ini sebagian besar ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan peningkatan investasi modal dibandingkan periode sebelumnya, dilansir dari CNBC, Rabu (30/4/2025).
Namun, pemulihan ini terjadi di tengah lanskap yang masih rapuh. Selama 2023 hingga 2024, ekonomi terbesar Eropa itu mengalami fluktuasi antara pertumbuhan dan kontraksi, mencerminkan lemahnya fondasi domestik dan tantangan eksternal yang terus berlanjut. Dengan pencapaian ini, Jerman berhasil menghindari resesi teknikal — yang didefinisikan sebagai dua kuartal kontraksi berturut-turut.
Sektor-sektor utama seperti otomotif masih mengalami tekanan berat akibat persaingan dari China dan hambatan struktural. Selain itu, pembangunan perumahan dan infrastruktur terhambat oleh biaya tinggi, investasi yang tertahan, dan kompleksitas birokrasi.
Ketidakpastian Tarif AS
Kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump menjadi sumber ketidakpastian baru. Sebagai bagian dari Uni Eropa, ekspor Jerman ke Amerika, mitra dagang terbesarnya, kini dikenai tarif 20% secara menyeluruh, meskipun sementara ini dikurangi menjadi 10% untuk memberi ruang negosiasi. Tarif tambahan atas baja, aluminium, dan kendaraan juga membebani daya saing Jerman.
Baca Juga
Trump Tunda 90 Hari Pemberlakuan Tarif Baru, Ancam Tarif 125% untuk China
Pekan lalu, pemerintah Jerman merevisi proyeksi ekonominya dan memperkirakan stagnasi pada 2025. Menteri Ekonomi Robert Habeck menyebut kebijakan dagang Trump sebagai faktor utama revisi tersebut.
Di sisi positif, pemerintah Jerman telah melonggarkan aturan fiskal ketat "debt brake" awal tahun ini. Hal ini memungkinkan belanja pertahanan lebih besar dan menciptakan dana investasi infrastruktur dan iklim senilai €500 miliar (sekitar US$570 miliar). Kebijakan ini disambut baik pasar, namun efektivitasnya masih bergantung pada pelaksanaan di lapangan.
Sementara itu, tekanan inflasi terus mereda. Indeks harga konsumen harmonisasi (HICP) Jerman tercatat 2,3% secara tahunan pada Maret, turun dari 2,6% di Februari, mendekati target 2% yang ditetapkan oleh Bank Sentral Eropa (ECB). Estimasi awal inflasi April akan dirilis hari ini, dengan proyeksi pasar berada di 2,1%.

