main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. business

Puji Keberhasilan QRIS, Dubes Jerman Dorong Kolaborasi Teknologi dan 'Startup' Indonesia–Jerman

JAKARTA, investortrust.id - Duta Besar (Dubes) Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel, menyoroti inovasi sistem pembayaran digital Indonesia seperti QRIS. Menurutnya inovasi tersebut merupakan contoh keberhasilan transformasi teknologi yang bisa menjadi peluang kolaborasi lebih dalam antara startup Jerman dan Indonesia. 

 

Dalam peringatan 100 tahun kerja sama ekonomi Indonesia–Jerman lewat EKONID, Lepel mendorong agar potensi sektor digital dan teknologi finansial lebih dimanfaatkan kedua negara.

 

“Saya baru pertama kali mencoba sistem QRIS di Indonesia dan saya kagum. Di Jerman, kami masih banyak menggunakan kartu. QRIS ini cepat, praktis, dan efisien,” ujar Lepel kepada investortrust.id di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Selasa (4/6/2025).

 

Baca Juga

Belanja Merchandise BNI Java Jazz 2025 Dapat Diskon 20% dengan Kartu dan QRIS BNI

 

Dubes "nyentrik" itu menilai, ekosistem startup Indonesia yang dinamis dan berorientasi digital bisa menjadi mitra ideal bagi startup dan investor teknologi asal Jerman. 

 

“Banyak startup Indonesia punya energi dan semangat yang tinggi. Ini menarik untuk kolaborasi lintas negara, apalagi di sektor digital dan circular economy,” lanjutnya.

 

https://cloudinary-a.akamaihd.net/dzvyafhg1/image/upload/v1749037747/investortrust-bucket/images/1749037753584.jpg
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie (kedua kanan) bersama Chairman EKONID Prijono Sugiarto (kanan), Presiden Kamar Dagang dan Industri Jerman (DIHK) Peter Adrian, dan Direktur Eksekutif EKONID Jan Roennfeld (kedua kiri) saat penandatanganan MoU strategis antara EKONID dan dan Kadin Indonesia, di Jakarta, Rabu (4/6/2025). Foto: Investortrust/Mohammad Defrizal 

 

Meski demikian, Lepel mencatat bahwa masih ada beberapa tantangan regulasi di Indonesia yang bisa menghambat investasi, termasuk dari Jerman. Ia menekankan pentingnya stabilitas aturan dan pengurangan hambatan birokrasi.

 

“Investor butuh kepastian. Perubahan regulasi yang mendadak tanpa waktu transisi membuat mereka ragu. Selain itu, aturan soal kandungan lokal juga bisa menyulitkan perusahaan yang terlibat dalam rantai pasok global,” jelasnya.

 

Ia menyarankan agar upaya deregulasi yang kini tengah dilakukan pemerintah Indonesia terus diperkuat, terutama untuk sektor-sektor strategis seperti teknologi, energi terbarukan, dan logistik.

 

Baca Juga

AS Keluhkan QRIS, Wakil Ketua MPR Imbau Persaingan Sistem Pembayaran Dibuka Secara 'Fair'

 

Dubes Lepel juga menegaskan bahwa kerja sama ekonomi Indonesia-Jerman sudah berlangsung bahkan sebelum hubungan diplomatik resmi terjalin pada 1952. 

 

“Fakta bahwa EKONID berdiri 100 tahun lalu menunjukkan bahwa koneksi bisnis kita sudah sangat dalam dan terus berkembang,” katanya.

 

Perayaan 100 tahun EKONID turut dihadiri Presiden DIHK Jerman Peter Adrian, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie, serta Presiden Komisaris Astra sekaligus Chairman EKONID Prijono Sugiarto. Ketiganya kompak bahwa kolaborasi industri ke depan harus mencakup pelatihan vokasi, transfer teknologi, dan ekspor tenaga kerja terampil.

BERITA TERKAIT

  • Puji Keberhasilan QRIS, Dubes Jerman Dorong Kolaborasi Teknologi dan 'Startup' Indonesia–Jerman

    05/06/2025, 00.01 WIB
  • Banyak Startup Tumbang, Google Cloud dan Kemenkomdigi Pede Luncurkan AI Startup Accelerator

    22/05/2025, 11.18 WIB
  • Dorong Kolaborasi Ekosistem Startup Kawasan Asia Pasifik, ATLAS Resmi Dilucurkan

    02/06/2025, 14.29 WIB
  • Gelar Konser Paskah, Dubes India Sandeep Chakravorty Puji Para Penampil

    26/04/2025, 00.57 WIB
  • Sebut Korban Keracunan Hanya 200 dari 3,4 Juta Orang, Prabowo: Keberhasilan MBG 99,99%

    05/05/2025, 13.03 WIB