Pasar Asia Bergerak Variatif, Investor Menanti Data Ekonomi Kawasan
TOKYO, investortrust.id – Indeks saham di kawasan Asia-Pasifik bervariasi pada Rabu (30/4), seiring investor menanti data ekonomi utama dari sejumlah negara dan hasil pertemuan kebijakan Bank of Japan (BOJ).
Baca Juga
Pasar Asia-Pasifik Bergerak Lesu, Investor Cermati Dampak Tarif Trump terhadap Laba Korporasi
Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang naik tipis 0,14% dan Topix bertambah 0,5%. Di Korea Selatan, Kospi tergelincir 0,2%, sementara Kosdaq turun 0,25%. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 bergerak datar.
Bank of Japan memulai pertemuan kebijakan dua harinya hari ini dan secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di level 0,5%, menyusul sinyal kehati-hatian dalam normalisasi kebijakan moneter.
Sementara itu, perhatian pasar juga mengarah ke rilis data indeks manajer pembelian (PMI) dari China untuk bulan April, serta data inflasi kuartal I dari Australia. Kedua data tersebut dipandang sebagai petunjuk penting arah ekonomi kawasan dan dapat mempengaruhi sentimen global.
Dari sisi geopolitik dan perdagangan, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa negosiasi tarif dengan India “berjalan baik”, dan optimis akan tercapai kesepakatan dagang. Selain itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut bahwa pembicaraan substansial juga telah berlangsung dengan Jepang dan Korea Selatan.
Dari Wall Street, sentimen positif masih mengalir. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 300,03 poin atau 0,75% ke level 40.527,62, mencetak kenaikan enam hari berturut-turut — terpanjang sejak Juli. S&P 500 juga naik 0,58% ke 5.560,83 dan Nasdaq menguat 0,55% ke 17.461,32.
Baca Juga
Harapan Kesepakatan Dagang Dongkrak Wall Street, Dow Melonjak 300 Poin
Namun, pergerakan indeks futures menunjukkan kehati-hatian. Kontrak berjangka Dow turun tipis 6 poin, S&P 500 melemah 0,2%, dan Nasdaq 100 turun 0,4%.
Investor global kini memasuki pertengahan pekan dengan posisi waspada, sembari menanti kombinasi data ekonomi dan sinyal kebijakan moneter dari kawasan Asia yang diperkirakan akan menentukan arah pasar dalam jangka pendek.

